Chocolate Love [CHAPTER 8 (END)]

image

mian untuk cover yang abal2 ini ^^

Title: Chocolate Love

Author: Yoo Jangmi

Genre: Comedy, Romance, Drama

Length: Chaptered

Rating: PG13

Cast:
-SNSD’s Im Yoona
-Super Junior’s Lee Donghae
-SHINee’s Onew / Lee Jinki
-SNSD’s Kwon Yuri
-SNSD’s Kim Hyoyeon
-Im Yoonhee (OC)
-Beast’s Lee Gikwang

Disclaimer:
Semua cast bukan punya author, tapi Onew unyu unyu ayam loverz punya author #jledakk plakk dueng!! xD
hehehe tapi cerita punya author ^^

Author’s Note:
Annyeong!!!
inilah dia the end of chocolate love huhuhu u.u
tapi tenang, di ff baru author nanti masih ada YoonHae couple hehe.
Dan di sini, akhirnya Onew ga sama siapa-siapa, karena Onew sudah jadi suami author yang koplok ini #digebuk shawol sedunia# xD
mian ya kalo chapter ini gak terlalu panjang, karena ini kan ending lagian juga YoonHae nya udah bahagia jadi mau diapain lagi coba? #digaplok readers

tapi dijamin 1000 % sama author, FF ini,
PASTI !! FOR SURE!! HAPPY ENDING ^^

ya udah, udah pada tau kan peraturannya??
so,
Happy Reading!!!

__________________________________________________
Previous: | Chapter 1 | Chapter 2 | Chapter 3 | Chapter 4 | Chapter 5 | Chapter 6 | Chapter 7 |

#CHAPTER 8 (END)#

“Yoona-ya, narang….gyolhon haejullae??” kata Donghae, mengumpulkan seluruh keberaniannya untuk mengatakan hal itu.
“ne? kau serius?” tanya Yoona kaget. “aku sangat serius” ujar Donghae.
Yoona menutup mulutnya dengan kedua tangannya lalu menangis.
“yah, kenapa kau malah menangis?” tanya Donghae bingung.
“nado molla, mungkin karena terlalu senang, gomawo Donghae-sshi, jeongmal gomawo” ujar Yoona sambil tersenyum dan menghapus air matanya.

Hyoyeon yang duduk di halte masih bengong melihat kejadian di depannya. Ia tidak menyangka hubungan Yoona dan bosnya yang aneh (?) itu sudah sejauh ini.
“omo, ia bilang tidak ada berita baru, terus yang seperti ini namanya apa” gumam Hyoyeon, sambil geleng-geleng kepala, tapi ia penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya. Jadi ia tetap duduk dan menonton drama live di depannya.

Sekarang Yoona sedang kebingungan memikirkan jawaban yang tepat. Ia menundukkan kepalanya sambil memainkan ujung rambutnya. “kalau aku bilang ya, apa yang akan terjadi?” pikir Yoona.
“jadi, apa jawabanmu??” tanya Donghae.
Yoona mengangkat kepalanya dan berkata,”boleh tidak, aku jawab besok saja?”
“kenapa besok?? tidak bisa sekarang saja?” kata Donghae, yang sudah penasaran tingkat akut pada jawaban Yoona.
“mana mungkin aku mau menjawab di tengah jalan seperti ini, lagipula Hyoyeon sedang melihat kita, aku malu” kata Yoona.
Padahal sebenarnya ia tinggal mengatakan satu kata “ya” atau “tidak” dan semua pun beres.

“geurae, besok juga tidak apa-apa. Lebih baik sekarang kita pulang” ujar Donghae, akhirnya mengalah.
Ia meraih tangan Yoona dan mengajaknya pulang dengannya. “eh tunggu dulu” kata Yoona tiba-tiba. Sukses membuat Donghae menghentikan langkahnya.
“aku jawab sekarang saja deh” ujar Yoona.
Donghae menghela napas, “kau ini benar-benar membingungkan. Kalau begitu jawabannya apa?” katanya.
Yoona tersenyum dan menganggukan kepalanya. “jawabannya aku mau” kata Yoona pelan, diiringi pipinya yang mulai memerah.
“jinjja?” tanya Donghae percaya tidak percaya. Ia pikir gadis itu akan menolaknya, tapi ternyata kebalikannya. “mmm jinjjayo!! tapi awas ya kalau ini cuma main-main, aku akan benci padamu selamanya” kata Yoona. Donghae tersenyum lalu mengacak-acak rambut Yoona “gomawo, kali ini aku janji, ini bukan main-main” kata Donghae.
“Kalau begitu ayo pulang” ajak Yoona, kali ini dia yang menarik-narik tangan Donghae, mengajaknya pulang bersama.

“oh Yoona-ya!!! naega eotteohkhae??!! yah!!” seru Hyoyeon dari halte, ketika melihat Yoona pergi bersama Donghae, dan tentu saja meninggalkannya sendirian di halte. “uh aku harus pulang sendiri deh, aku kan penakut” gumam Hyoyeon, lalu mengerucutkan bibirnya.
Ia paling tidak suka sendirian, apalagi di halte, malam-malam begini lagi. Sambil menunggu bus, ia terus melirik ke kanan dan ke kiri, takut ada sesuatu.
Untung saja bus itu segera datang. Jadi, ia cepat-cepat naik ke bus, dan ia sudah bersumpah, besok di cafe ia akan melontarkan sejuta pertanyaan pada Yoona….

**********************************************************

#Besoknya…

“yah Im Yoona!!!” seru Hyoyeon sambil menghampiri sahabatnya di dapur. Yoona yang sedang membersihkan meja seperti biasa, langsung menutup telinganya dengan kedua tangannya. “uh ada apa sih, kenapa teriak-teriak??” tanya Yoona.
“kemarin malam si bos bilang apa? terus apa yang kau katakan?? selama perjalanan pulang apa yang kalian lakukan?? sudah sejauh mana hubungan kalian?? oh ya terus kau sudah pernah bertemu orang tuanya?dan…” Yoona segera membekap mulut Hyoyeon dengan tangannya, untuk menghentikan pertanyaan yang mengalir deras bagaikan air terjun (?), dari mulut sahabatnya itu. “stop dulu, biar kujawab” kata Yoona, Hyoyeon mengangguk dan Yoona pun melepaskan bekapannya. “kemarin dia bilang begini ‘Yoona-ya, narang gyolhon haejullae?’ terus…”
“terus kamu jawab apa??” tanya Hyoyeon penasaran, memotong kata-kata Yoona. “terus aku bilang aku mau” ujar Yoona malu-malu. “omona, jadi kau akan jadi pemilik cafe ini juga dong??? waa chukhahae Yoona-ya!!! padahal yang kau harapkan awalnya cuma sekedar naik pangkat jadi cook, dan yang kau dapatkan sekarang, naik pangkat jadi pemilik cafe!! andai aku bisa seperti itu” kata Hyoyeon, sambil menarik-narik (?) celemek Yoona.
“yah! berhenti menarik-narik celemekku!!” kata Yoona sambil melepaskan tangan Hyoyeon dari celemeknya. “oh mianhae, hehe aku berlebihan sekali. oh ya bukannya sudah 3 bulan lebih kamu jadi pesuruh? kenapa belum naik pangkat juga?” kata Hyoyeon dengan nada heran di akhir kalimat. Yoona mengangkat bahu. “nado molla, mungkin karena seperti yang kau bilang, aku akan jadi pemilik cafe ini!!” kata Yoona.
Keduanya lalu berpegangan tangan dan meloncat-loncat seperti anak kecil diberi permen lollipop (?)

“yah kalian berdua sedang apa sih???” tanya seseorang tiba-tiba, yang ternyata adalah Kang Haerim.
“omo, bagaimana kalau dia dengar pembicaraanku dengan Hyoyeon??” batin Yoona, pegangannya pada tangan Hyoyeon melonggar dan akhirnya lepas.
“aku tanya, kalian sedang apa?” tanya Haerim lagi, dengan nada yang lebih jutek.
“kami sedang mengobrol! memangnya kenapa ?? tidak boleh?” balas Hyoyeon, berusaha untuk lebih jutek tapi tidak berhasil.
Haerim menghampiri Hyoyeon lalu mempelototi gadis itu “ini dapur, kamu kan waitress tugasmu di depan bukan di belakang!! sudah sana pergi!” kata Haerim, mengusir Hyoyeon dari dapur.
“yah memangnya dapur ini milikmu?!!” seru Hyoyeon kesal. “ini memang bukan dapurku, tapi aku tidak suka ada waitress masuk ke sini!!” seru Haerim.

Yoona cuma bisa diam sambil kebingungan dan membatin “eotteohkhae?? eotteohkhae??” tanpa melakukan apa-apa. Ia tidak tahu harus bagaimana, untuk menghentikan pertengkaran itu.

“huh dasar nenek sihir!!” kata Hyoyeon lalu menjambak rambut Haerim yang panjang sebahu. “beraninya kau!! dasar waitress sialan!!” kata Haerim lalu balik menjambak rambut Hyoyeon.
Terjadilah aksi jambak-jambakan.

Beberapa menit kemudian, Minji dan Gikwang datang, mereka pun berusaha menghentikan pertengkaran Hyoyeon dan Haerim. Tapi akhirnya malah terbawa, keempatnya jatuh berguling-guling (?) di lantai dapur.

Tiba-tiba pintu dapur dibuka.

“yah geuman (hentikan)!!!! ada apa ini?? kalian ini seperti anak kecil!” seru Yuri yang baru kembali dari depan.
Melihat Yuri datang, mereka berempat langsung berdiri dan menundukkan kepala, sementara Yoona menghela napas lega.

Setelah selesai memarahi mereka satu persatu, Yuri menyuruh mereka keluar dari dapur. Sekarang ia melihat ke arah Yoona.
“Oh mianhae Yuri-sshi, aku tidak tahu harus berbuat apa, jadi aku biarkan saja. Itu juga salahku, sekali lagi jeongmal mianhae” kata Yoona. Tidak di sangka-sangka, Yuri malah tersenyum padanya. “aniyo, itu bukan salahmu. mereka memang kekanak-kanakan. Ah iya, aku lupa bilang sesuatu. chukhahae Yoona-sshi” kata Yuri, lalu mengulurkan tangannya.
“chukhahae? buat apa lagi sekarang?” tanya Yoona heran.
“sudahlah jangan pura-pura bodoh, oh ya satu lagi, hari ini adalah hari pertamamu berdiri di belakang meja cook, bagaimana rasanya?” kata Yuri.
Yoona langsung tersedak saking kagetnya. “ne?? jeongmalyo??” katanya, lalu batuk-batuk.
“ne, sebenarnya ini sudah lebih dari 3 bulan, hanya saja aku lupa, jadinya kelebihan” ujar Yuri sambil tersenyum salah tingkah, ini pertama kalinya ia melupakan masa trainee pegawai baru, sampai kelebihan lagi.
“ah ne tidak apa-apa, aku sangat senang bekerja di sini, meskipun jadi pesuruh tiap hari juga tidak apa-apa” kata Yoona sambil tersenyum. Tentu saja dia senang. Ia tidak perlu khawatir walau disuruh jadi pesuruh lagi, masa depannya sudah terjamin (?).

“oh sudah jam segini, Yoona-sshi, seperti biasa siapkan dulu beberapa bahan, daftarnya sudah kutempel di pintu ruang pendingin. Aku mau memanggil Minji, dan yang lainnya” kata Yuri, lalu berjalan keluar dari dapur.
Yoona menghela napas, dan melakukan perintah Yuri.
Baru saja beberapa menit dia diresmikan sebagai cook, sekarang ia sudah berubah menjadi pesuruh lagi….

**********************************************************

#Sementara itu…

Jinki memasukan baju-baju dan beberapa barang berharganya (yang memang cuma sedikit) ke dalam koper biru besarnya.
Sekarang ia menghela napas lagi untuk kelima kalinya hari ini.
“huh eomma benar-benar lebih manja dari anak TK, baru saja minggu lalu sampai di Amerika, sekarang ia memintaku menyusulnya dan tinggal bersamanya, pasti aku akan disuruh kuliah lagi” kata Jinki dalam hati, masih sambil membereskan barang-barangnya.

Sebenarnya ia tidak terlalu setuju dengan permintaan eomma-nya. Tapi toh di Korea ia sudah tidak punya apapun untuk dipertahankan. Cinta pertamanya sudah diambil oleh Hyung-nya, kedua kalinya ia menyukai seseorang, orang itu sudah punya namchin, ia juga tidak melakukan apa-apa di Korea, selain jalan-jalan atau diam di rumah . Jadi mungkin memang lebih baik ia tinggal di Amerika dengan eomma-nya dan melanjutkan kuliah.

Setelah barang-barangnya beres, ia langsung berangkat ke bandara dengan naik taksi. Tidak lupa, ia juga menelpon Hyung-nya untuk pamit, dan meng-sms Yoonhee juga, untuk minta maaf sekaligus pamit juga.

to: Im Yoonhee
Yoonhee-ya, mianhae untuk yang waktu itu, aku tidak bermaksud untuk menolakmu di sekolah seperti itu. Sekali lagi mianhae.
oh ya hari ini aku berangkat ke Amerika, bilang pada eonni-mu juga ya. Annyeong Yoonhee-ya.
….

__________________________________________________

#Di sekolah Yoonhee…

Yoonhee menguap beberapa kali dan akhirnya tertidur, dengan kepala diatas meja perpustakaan, beralaskan sebuah buku fisika tebal.

Sekitar 5 menit ia tertidur, ponselnya tiba-tiba berdering, mengganggu ketenangan di perpustakaan.
“yah ponsel siapa itu!!” seru seseorang. “yah matikan dong! ini kan perpustakaan” seru yang lain.
Yoonhee langsung terbangun, dan cepat-cepat membuka sms-nya, supaya ringtone-nya berhenti.
“huh siapa sih yang sms, baru saja aku mau tidur!” keluh Yoonhee.

from: Lee Jinki (Oppa)
Yoonhee-ya, mianhae untuk yang waktu itu, aku tidak bermaksud untuk menolakmu di sekolah seperti itu. Sekali lagi mianhae.
oh ya hari ini aku berangkat ke Amerika, bilang pada eonni-mu juga ya. Annyeong Yoonhee-ya.

Yoonhee langsung membelalakan matanya karena kaget. “mwo? pergi ke Amerika? kenapa dia baru bilang sekarang!!” kata Yoonhee dalam hati. Rasanya kakinya ingin segera berlari ke bandara dan mencegah kepergian Jinki.
Tapi sialnya ini jam sekolah, dan ia bukan tipe murid nekat yang berani kabur keluar sekolah.
Jadi Yoonhee hanya bisa menghela napas dan membalas sms dari Jinki sambil manyun.

to: Lee Jinki (Oppa)
ne, aku sudah melupakan masalah itu kok ^^
geurae, jalgayo oppa!!
\(^O^)/ hwaiting!!!

Setelah melakukan itu, ia kembali meletakan kepalanya di atas buku fisika, dan kembali tidur. Pergi ke dream land bersama INFINITE

*(hah kok bawa2 INFINITE?#bletakk)(ceritanya Yoonhee ngefans sama INFINITE*author juga hehe*)*
*abaikan*

**********************************************************

(singkat cerita) Besoknya…

Yoonhee baru saja bangun, dan langsung pergi ke dapur untuk mencari sarapan.
Di dapur ada eonni-nya yang kelihatannya sudah siap berangkat kerja, sedang memasukan hot chocolate ke dalam termos.

“eonni, itu buat siapa?” tanya Yoonhee, sambil menghampiri eonni-nya. “ini untuk….seseorang” kata Yoona sambil tersenyum, tapi senyumnya langsung hilang ketika melihat wajah Yoonhee yang kusut seperti pakaian yang belum di setrika. “yah, kenapa wajahmu itu??” tanya Yoona. “tidak apa-apa, hanya saja kemarin aku dapat sms dari Jinki oppa, ia bilang ia akan pergi ke Amerika” ujar Yoonhee, lalu manyun.
“mwo?? ke Amerika? kapan perginya??” kata Yoona kaget.
“kemarin pagi-pagi dia sudah berangkat” jawab Yoonhee singkat.
Yoona segera menutup termos, dan memasukan termos itu ke tas birunya.
Ia cepat-cepat memakai sepatu kets-nya dan pergi.
Meninggalkan Yoonhee yang perutnya sudah sangat kelaparan.
“eonni!!! aku belum sarapan!! kenapa malah pergi!!?? huh menyebalkan!” teriak Yoonhee frustasi.

Ia mengobrak-abrik (?) dapur sampai akhirnya menemukan roti tawar. “ya sudah lah aku makan ini saja!”

__________________________________________________

Sesampainya di Green Lotus, Yoona langsung berlari ke ruangan Donghae dan masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu.
Ia langsung duduk di hadapan Donghae sambil manyun.

“ada apa Yoona-ya?” tanya Donghae heran. “Donghae-sshi, kemarin Jinki pergi ke Amerika? kau sudah tahu? kenapa tidak memberitahu aku?” kata Yoona balik bertanya.
“oh ne, tapi kupikir kau sudah tahu, memangnya dia tidak pamit padamu?” kata Donghae.
Yoona menggeleng. “padahal harusnya sebelum pergi dia bertemu denganku dulu!! kami kan sahabat sejak SMU, bisa-bisanya dia pergi begitu saja” omel Yoona, sambil meremas-remas ujung bajunya.
“sudahlah, biarkan saja dia” ujar Donghae.

“mmm kalau begitu aku mau ke dapur dulu, nanti siang kita bertemu lagi ya, annyeong!” kata Yoona sambil berdiri. Tiba-tiba ia teringat sesuatu.
“oh ya, aku punya sesuatu untukmu” kata Yoona lagi.
Ia mengeluarkan termos berisi hot chocolate andalannya dari tas biru yang ia bawa. “segera di minum ya!!” Yoona tersenyum manis, lalu berbalik dan berjalan pergi dari ruangan itu.

Donghae tersenyum lalu mengambil termos itu dan membuka tutupnya untuk melihat isinya.
“apa dia tidak bosan membuatkan ini setiap pagi untukku?” gumam Donghae, lalu menutup kembali termos itu.

Tiba-tiba ponselnya berdering. Ada telpon dari Jinki. Tapi nomornya berbeda.

“hyung, ini aku Jinki” kata Jinki dari seberang sana.
“oh kamu kupikir siapa, ada apa?” tanya Donghae.
“eomma bilang, ia ingin hyung menyusul ke sini juga, tahu kan seperti apa uri eomma yang lebih manja dari anak TK itu? Tapi dia bilang tidak lama-lama juga tidak apa-apa, sebulan atau tiga bulan, eottae?” kata Jinki panjang lebar.
“aish, aku ada urusan lain yang harus ku selesaikan di sini! ya sudah lah, bilang pada eomma, minggu depan saja aku menyusulnya” kata Donghae lalu memutuskan sambungan.

“huh ada-ada saja” kata Donghae dalam hati sambil menghela napas. Ia punya banyak rencana. Terutama rencananya dengan Yoona. kalau ia mengatakan hal ini pada Yoona, gadis itu akan membencinya selamanya.
“baiklah, bagaimana caranya menuruti permintaan eomma tanpa harus membuat Yoona marah padaku?” pikir Donghae sambil mengetuk-ngetukan jari telunjuknya ke meja. “aku bawa saja Yoona ikut denganku, ah tidak, bukan ide yang bagus. Appa-nya tidak akan mengizinkan” gumam Donghae.

Setelah berjam-jam (?) memikirkan ide yang bagus, ia tetap tidak mendapat pencerahan (?). Jadi ia memutuskan untuk mengatakannya pada Yoona secara to the point, dan bersiap-siap untuk reaksi yang paling buruk.

__________________________________________________

#Di Dapur…

Yoona (yang ternyata masih harus jadi pesuruh) sedang mencuci piring sambil melamun (?) seperti biasa, harusnya sekarang ia sudah bergabung dengan Minji dan yang lainnya, tapi karena belum ada pegawai baru lagi, jadi ia tetap harus jadi pesuruh dulu selama…mungkin sebulan lagi.
Tapi itu bukan masalah baginya, ia tidak peduli, karena mungkin sebentar lagi ia akan meninggalkan dapur ini, dan menikah dengan pemilik cafe ini. Terdengar aneh atau mustahil, tapi itu terjadi pada kehidupannya.

“kenapa sih kau suka sekali melamun?” tanya Gikwang tiba-tiba. “oh appa!!” pekik Yoona kaget, lalu memukul Gikwang ketika melihat laki-laki itu. “kau ini menyebalkan sekali sih!! mengganggu lamunan orang saja” seru Yoona kesal. “aku mau mengambil piring, tidak bermaksud mengganggumu! lagi pula kenapa sih kau suka sekali melamun?” kata Gikwang sambil mengambil dua buah piring kecil.
“biar saja, melamun itu hobiku sejak bayi!!!” kata Yoona. Ia mengelap beberapa piring terakhir dan menghela napas lega. “akhirnya beres juga” ujarnya senang.

Tapi kemudian Haerim datang dan membawa setumpuk piring lagi yang penuh noda bekas cokelat. “nih cuci lagi” kata Haerim singkat lalu meninggalkan tumpukan piring itu di situ.
“omo, lagi?! kalau begini kapan selesainya!!!” seru Yoona frustasi, melihat tumpukan piring di hadapannya.
“hahaha, nanti malam pasti selesai, ayo kerjakan lagi!” kata Gikwang meledek.
Yoona manyun lalu mengambil spon cuci piring dan menukarnya dengan piring di tangan Gikwang. “nih kau saja yang cuci semuanya” kata Yoona lalu menjulurkan lidahnya dan pergi meninggalkan tempat cuci piring.

“yah Im Yoona!!! kenapa jadi aku yang mencuci piring!!” seru Gikwang kesal,
Yoona hanya tersenyum dan menggumamkan kata ‘peace’ dari ujung dapur.
“huh terpaksa harus melakukan ini!” gumam Gikwang kesal lalu mulai mencuci piring

….

__________________________________________________

#malamnya#

Masih di tempat yang sama yaitu dapur, Yoona duduk di atas meja chef sambil melamun lagi. Melamun benar-benar hobinya sepertinya.
Ia menutup matanya lalu membayangkan dirinya memakai gaun putih yang sangat cantik. Hayalannya itu wajar. waktu kecil, saat ia datang ke pernikahan salah satu bibinya, ia langsung bercita-cita kalau sudah besar nanti ia harus pakai gaun seperti bibinya.

“yah, sedang membayangkan apa?” tanya Donghae yang entah datang darimana (?) sambil ikut-ikutan duduk di atas meja.
Yoona segera membuka matanya dan berhenti berhayal. “oh Donghae-sshi, ada apa?” ujar Yoona pelan.
“aku mau bilang sesuatu, tapi kau jangan marah ya” kata Donghae.
Yoona tersenyum dan mengangguk. “ehm tadi pagi Jinki menelponku, dia bilang…eomma ingin aku menyusul ke sana, ke Amerika, ia ingin aku disana selama 3 bulan. eottae? aku boleh pergi?” kata Donghae, sekarang ia bersiap-siap untuk dibenci Yoona seumur hidup.

Dan ternyata sebuah jawaban yang tidak ia duga keluar dari mulut Yoona.
“tentu saja boleh, kenapa aku harus melarangmu?” kata Yoona sambil tersenyum.
“kau serius? tidak apa-apa menunggu tiga bulan sampai aku pulang? atau…” Donghae menggantungkan kata-katanya. “atau apa??” tanya Yoona penasaran. “tidak ada. eh sekarang aku boleh ke rumahmu?” kata Donghae, mengalihkan pembicaraan. “mwo? ke rumahku? kau mau melakukan apa di rumahku malam-malam begini?” tanya Yoona kaget.
“aku mau bertemu dengan appa-mu” kata Donghae sambil tersenyum. “ne? tapi ini sudah malam, dan…” Yoona tidak meneruskan kata-katanya, lalu menundukan kepalanya.
“baiklah, aku akan ke rumahmu besok saja, oh ya aku masih punya satu hal lagi” ujar Donghae, berhasil membuat Yoona mengangkat kepalanya. “apa itu?” tanya Yoona.
“selama aku pergi, cafe ini aku titipkan padamu, tidak ada tapi pokoknya kau harus terima, ok?”
Yoona langsung membulatkan mulutnya, membentuk huruf ‘O’ saking kagetnya.
“a…a..aku?? maksudmu, aku akan jadi pemilik cafe ini selama 3 bulan? menggantikanmu begitu?? ah jinjja??” tanya Yoona, antara senang dan kaget.
Donghae mengangguk “ne, Yoona-ku yang manis, sudahlah jangan berlebihan cuma selama 3 bulan kok, setelah itu aku akan jadi bosnya lagi” kata Donghae, lalu mengacak-acak rambut Yoona. “gomawo!! jeongmal gomawo!! dari dulu aku ingin mencoba jadi pemilik cafe, pasti rasanya menyenangkan” kata Yoona senang.
“oh jadi dari dulu kau ingin mendepakku dari sini??” kata Donghae, Yoona cepat-cepat menggeleng dan berkata “aniyo! bukan seperti itu maksudku”
“kau ini benar-benar otak kutu ya, aku cuma bercanda” kata Donghae sambil menyentil kening Yoona. “yah kutu tidak punya otak!” seru Yoona sambil mengusap-usap keningnya. “ne arasseo! mulai lagi deh membahas kutu” kata Donghae, mengingat mereka pernah berdebat tidak jelas soal kutu.
“sudah ah aku lelah, aku ingin pulang!!” kata Yoona, sambil turun dari meja.
“yah, tunggu, aku antar pulang ya ini sudah malam” ujar Donghae, sambil turun juga dari meja.
Yoona tersenyum dan mengangguk.
Donghae pun meraih tangan Yoona dan membawa (?) gadis itu pulang.

**********************************************************

#3 months later#

( Green Lotus…)

Yoona berjalan mondar-mandir, di depan seorang trainee baru.
Ia masih pemilik cafe ini sampai hari ini.
“yah, kau sudah tahu apa peraturannya?” tanya Yoona sok galak.
trainee baru itu menggeleng.
“oh jadi kau belum tahu? baiklah biar kuberitahu ya. satu, tidak boleh datang terlambat. dua, tidak boleh pacaran di dapur!. tiga, kau harus menuruti perintah bos, untuk sementara yaitu aku. dan yang keempat, sebelum pulang bersihkan dapur” kata Yoona lalu pergi meninggalkan dapur. Trainee baru tadi cuma angguk-angguk, lalu bertanya pada Minji. “bos di cafe ini memang galak ya?” tanyanya. Minji tersenyum dan menggelengkan kepalanya. “aniyo, ia tidak galak, ia bersikap begitu supaya kau takut saja, sebenarnya dia baik” kata Minji. Trainee baru itu pun menggangguk mengerti.

***

Di depan cafe…

Yoona duduk di sebuah tangga pendek, di depan pintu cafe sambil melamun. Ia menunggu.

ting!

Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Yoona cepat-cepat membuka lock ponselnya dan melihat sms yang masuk.
sms itu dari Donghae.
Ini adalah sms pertamanya dari Donghae sejak sebulan lalu, ketika mereka tiba-tiba lose contact.

from: Lee Donghae
.

Dan isinya hanya itu! hanya tanda titik. Awalnya Yoona kebingungan, apa maksudnya tanda titik?
Tapi akhirnya ia mengerti.
itu artinya, penantiannya sudah selesai.
Yoona menengok ke kanan dan ke kiri, mencari-cari sosok Donghae. Siapa tahu laki-laki itu sudah datang.

“Yoona-ya” panggil seseorang.

Yoona sangat mengenal suara itu. Siapa lagi kalau bukan Lee Donghae, yang ia tunggu dengan sabar selama 3 bulan, yang meskipun tidak terlalu lama, tapi bagi Yoona terasa sangat lama.

Yoona tersenyum bahagia. “Donghae-sshi!!!” seru Yoona. Ia segera berlari menghampiri Donghae, dan memeluk laki-laki itu.
“gomawo, kau sudah pulang lagi. Aku kira kau tidak akan pulang” ujar Yoona.
“dasar babo, tentu saja aku pulang, aku pasti pulang, untukmu” kata Donghae sambil tersenyum, dan membalas pelukan Yoona.
“Yoona-ya, gomawo sudah sabar menungguku. Saranghaeyo Yoona-ya”…

***

Love is bitter sometimes …
Love is sweet sometimes …
Just like chocolate! …
^^

~*Ā°*~+THE END+~*Ā°*~

**********************************************************

hohoho aku harap tu ending ga gaje ye #plakk xD
but for me, it’s nice ending hohoho
semoga reader ga kecewa sama endingnya yang penting YoonHae bahagia kan??
ada yang pengen tau nasib Onew?
Onew udah nikah sama author hahaha #dorrrr *ditembak mati*

Sekarang aku mau ngadain voting lagi for the next FF!!
yuhu *nari nari*
jadi sekarang ini author punya dua rencana FF chapter, nah readers pengen baca yang mana dulu nih??
jadi sekalian komen chapter ending ini, tolong pilih juga ya, biar author ga bingung mau ngepost yang mana dulu^^
author punya FF yang Tiffany-Wooyoung (judulnya: My Beautiful Ghost!) kalo yang ini mah udah pada bacakan prolognya, nah satu lagi yang
Minho-Krystal (judulnya: Love Delivery)
eottae?? mau yang mana dulu nih?? Tiffany-Wooyoung atau MinStal?? please bantu author ok!! :D

ya udah, RCL ne ^^

54 pemikiran pada “Chocolate Love [CHAPTER 8 (END)]

  1. Gyaaaaa !! Akhir’ny last chap.nya d post jg .. Daebak !! Sy suka banget thor .. Serasi bgt dua org ntu yah XD
    Voting ya ? Sy pilih yg My Beautiful Ghost! Thor ..
    ^^v

    • hehehe sebenernya rencananya aku mau ngepostnya siang, tapi maklum lah harus naik odong2 (?) plus manjat tebing (?) dulu kalo mau dapet sinyal jadinya malem2 ngepostnya hehe^^

      waa kirain aku endingnya gaje :D
      GOMAWO yaa
      emang menurut aku juga mereka itu cocok banget^^ hihi

      siip deh satu suara buat My Beautiful Ghost !!! *treak pake toa* #bukk xD

    • hohoho iya dong end^^
      waa bener bagus?? gomawo !! *apasih pagi2 tereak2* #plak :D
      kirain gaje lho hehe^^

      oke deh udah dua nih yang milih My Beautiful Ghost hoho *epep gue laku* #plakk xD

    • hehehe iya dong, malah dulu biasanya satu chapter sehari , tapi sekarang sibuk jadinya satu chapter satu atau dua hari deh ^^
      *otak penuh inspirasi*

      siip deh udah tiga orang yang milih my beautiful ghost!! :D

      gomawo ne udah baca^^

  2. Endingnya bagus thor..!!
    Bener2 suka sama FF ini.. :D
    FF nya Daebaakk..
    seru, karena karakternya YoonHae lucu~..!!
    Kalau voting FF, aku pilih dua-duanya, bingung mau milih mana.
    Yaudah, yang Beautiful ghost aja.. :D
    Buat FF YoonHae lagi ya thor, dtunggu FF YoonHae lainnya.. :)

  3. Aduh thor aku kira sampe ke pelaminan?? Tapi tetep bagus loh thor~ ;)

    Sekarang My Beautifull Ghostnya di lanjutin ya..

    • hohoho aku paling bingung kalo bikin cerita yg married hehehe tapi kan udah ktmu tuh, ya abis itu pasti married kan hehe^^ [kagak usah diceritain]

      siip !! wah semua pada milih MBG nih!!

      Gomawo nee^^

  4. Waaa keren! Buat epilognya dong thor! Pas mereka nikah gituu.. Aku pilih My Beautiful Ghost ajadehh.. ;)

    • waa GOMAWO ne^^

      hohoho author sama sekali ga ada ide lagi buat bikin Epilog udah mentok banget nih cerita hehe #plakk :D
      kelanjutannya readers tentukan sendiri aja deh hehe^^

      oke deh !! *pada milih my beautiful ghost semua nih* :D

  5. Huaa akhrnya end jugaa.. Alangkah indahnya kalo ada lanjutannya.. Hhee miaan ak mau minta ff yoonhae lg aja aah ahhaha

  6. Yay! Ending… Jd ini author bs fokus ke cerita my beautiful ghost…. Hore… Senengnya… Karena aku bs memandang taeyeon unnie, meski masih dr ff.#plak!
    Keep on writing y…
    P.S: my beautiful ghostnya cepet2 di update y…

    • hehehe iya ini lagi on writing lho chap 1 nya
      semoga bisa cepet dipost deh hehe

      eh aku juga taeng gangers lho *eh salah ya nulisnya?* #bukkk
      intinya aku fans taeyeon eonni juga hehe ^^

  7. keren ending’a, mian baru bisa komen di chapter terakhir, karena seluruh koneksi q di blokir sementara sama ortu karena sedang ukk n sekarang dah selesai jadi semuanya dah di’aktifkan lagi #yah jadi curcol dah
    My beautiful gost’a dong :)

    • jinjja keren??? kekeke gomawo ne padahal menurut aku kayak agak gaje hahaha #plak

      iya gpp Oppa haha (aku manggilnya oppa ya? aku lebih kecil lho ^^)

      aku juga belum sempet baca FF-mu lagi yg Fiction, abis UKK huhu u.u sibuk nulis FF juga *ikutan curcol* #bukk xD

      siip deh lg on writing chapter 1 nya nih hoho :D

  8. kasian banget Hyoyeon, udah nunggu nunggu eh malah di tinggalin.wkwkw sabar ya Hyo eonni :)
    happy ending. Sequel nya ada ngga ?

  9. wah, good thor..author pyros ya ? soalnya ak dpet bgt feelnya pas moment skinship YoonHae,seneng bgt ada update ff YoonHae lagi.. bikin YoonHaeSica dong thor, biar banyak konflik dan airmata #lebay

    ditunggu ff selanjutnya ya thor,, mmuach #kisseu#abaikan

  10. seru thor crita’a ^^ bikin FF YoonHae couple lg dong thor ^^ tp thor crita’a kok agak2 mirip kyk drama korea yg judul’a Pasta klu kg slh.. -_-..

    tp kg papalah yg penting Happy

  11. Endingnya kenapa nggak nikah aja yoonhae nya haha seru kali ya :D tapi deabak thor sekian lama aku nunggu cap 7 sama last chap nya akhirnya end juga :D

  12. Ah.. jinja., ff nya keren banget ā™„ happy ending.
    Kalau soal vote, terserah sih-_- aku cuman suka sugen couple ^^ hhe… ā™„

Tinggalkan Balasan ke Devina Kezia Batalkan balasan