(TwoShoot) My (2nd) Girl -End-

Title : My (2nd) Girl

Sub Tittle :  Ke Dua

Author : kimmyelf

Main cast : Kim Myung Soo / L (Infinite) , Lee Hyeri (OC)

Rating : PG-14

Genre : Romance

PART 2 / END

HYERI P.O.V

“Jadi.. mulai hari ini kita resmi berpacaran?” dia bertanya padaku dengan masih dengan posisi seperti ini.

Aku bingung untuk menjawabnya. Aku tidak bisa mengangguk untuk memberikan jawaban padanya. Yang aku lakukan adalah tersenyum kepadanya

Dia tersenyum ke arahku juga.

“Artinya aku boleh untuk……” Myung Soo menundukan badannya untuk menyamakan tinggi wajahnya dengan wajah ku  lalu mulai mendekat.

Jantungku berdegup kencang, apa yang dia lakukan?

 

Semakin lama semakin dekat hingga aku mundur kebelakang dan bersandar di rak buku di belakangku. Bukannya aku tak mau tapi ini terlalu cepat. Aku belum siap untuk ini..~!?!!

Aku tak tahu apa yang harus dilakukan. Semaikn lama tanganku semakin dingin. Dan Myung Soo terus menekanku untuk bersandar di rak buku. Aku pun menutup mataku dengan erat.

………………………~

 MYUNG SOO P.O.V

Aku mulai mendekat ke arah wajahnya saat dimana dia memberikan wajah bingung kepadaku. Tubuhnya membeku saat aku mendorongnya untuk bersandar di rak buku yang berada di belakangnya dia hanya mengikutiku saja.

Tepat saat jarak diantara wajah kita hanya beberapa senti ia pun menutup matanya dengan erat. Tampak wajah grogi jelas tergambar. Aku pun tersenyum geli tanpa sepengetahuaannya. Aku melihat kasihan ke arahnya dan akhirnya memutuskan untuk membelai lembut rambutnya lalu mencium keningnya dengan waktu yang cukup lama.

 

Bukankah itu tak terlalu buruk untuk kesan pertama?? ;)

 

……………………..~

 HYERI P.O.V

Hari pertama sebagai pacar ‘ke dua’ Myung Soo. Karena kami berpacaran diam – diam kami akan bertingkah layaknya Myung Soo dan Hyeri yang dulu. Tak pernah saling berbicara, menyapa, bahkan memanggil nama satu sama lain. Hanya saja kali ini berbeda, pagi hari saat aku tak sengaja berapapasan dengannya di pintu masuk kelas, dia menatapku dan tersenyum manis kepadaku. Tentu saja aku membalas senyuman nya itu. Semangat di pagi hariku!!

Terkadang kami pun bertukar pandang saat kami mengbrol dengan teman teman kami satu kelas. Dan setiap dia melihatku dan aku juga tak sengaja melihatnya, rasanya perutku geli dan membuatku untuk menggigit bibirku. Harus ku akui dia berakting sangat baik untuk masalah ini. Tentu saja~! Jika dia tak bisa berakting dengan baik maka Bora akan dari dulu tahu kalau dia itu di selingkuhi.

Pelajaran di mulai. Aku menengok ke belakang untuk mendapati Myung Soo yang sedang tertidur di bangkunya sekarang. Dasa bodoh :D! Aku tersenyum geli melihat wajah tidurnya lagi. Sebenarnya ini bukan pertama kalinya Myung Soo tidur pada saat jam pelajaran. Aku selalu bertanya – tanya apa yang di lakukannya setiap malam hingga dia tertidur di kelas seperti sekarang? :/

Bel istirahat berbunyi, semuanya tampak bahagia. Ingin sekali aku mengajaknya untuk makan siang atau apapun itu asal bisa berbicara dengannya. Tapi aku harus meredam itu semua, khayalanku terlalu tinggi.

Melihatnya saja sudah sangat senang begini.

Aku diam-diam mengikuti arah tubuhnya bergerak dengan ekor mataku. Novel yang berada di mejaku hanya sebagai pelengkap kebohonganku saja. Walaupun aku mencoba membacanya tak sekalimat pun arti dari bacaan itu masuk ke dalam otak. Memalukan, tapi mau apa lagi~

 

Sampai akhirnya, Myung Soo berjalan ke arah pintu kelas, sehingga aku tak perlu lagi bertingkah bodoh seperti ini. Kuangkat kepalaku dan mengamatinya pergi.

Tepat saat dia berdiri di depan pintu , tiba -tiba seorang wanita datang dan langsung memeluk Myung Soo. Mataku membulat melihat kejadian itu.

………………~

 AUTHOR P.O.V

“Heeemmm… aku rindu sekali denganmu..!!” kata wanita itu. Lengannya masih melingkar di tubuh Myung Soo.

Jarak yang tak begitu jauh, membuat Hyeri bisa mengetahui apa yang mereka katakan.

“Apa kau tidak malu. Berpelukan disini?” kata Myung Soo dengan nada bercanda.

“Kenapa harus malu untuk memeluk pacarnya sendiri..?!!?” kata Bora melepaskan pelukannya dengan cepat. Ia berkata manja kepada Myung Soo sehingga sang laki – laki hanya bisa tertawa membalasnya.

Hyeri menarik nafasnya yang tersendat dengan susah payah. Tubuhnya membeku melihat mereka bercengkrama mesra.

Kim Bora. Pujaan hati setiap laki – laki di sekolah ini, memang benar – benar cantik. Tubuhnya yang langsing dan tinggi walau kulitnya agak sedikit cokelat laki – laki tak akan bisa menolak wajahnya yang terkesan anggun itu. Seorang kapten cheersleader sekolah ini, setiap ia berjalan seseorang akan berbisik – bisik iri membicarakannya.

Sepasang prince & princess sekolah yang di takdirkan bersama. Couple yang sangat pas. Tapi sayangnya sang putri tidak tahu tingkah yang sebenarnya dari sang pangeran.

Orang tampan tidak selalu baik. Sepertinya harus ada pepatah baru yang muncul.

…………………………..~

 HYERI P.O.V

Aku melihat mereka melangkah pergi. Tepat saat dia berbalik badan ke samping Myung Soo menatapku sekilas tanpa ekspresi di wajahnya. Aku terdiam. Walaupun hanya 2 detik saja tatapan itu, di saat seperti ini membuatku bertanya – tanya dalam hati : Apakah dia memikirkan perasaanku? Haruskah aku sedih saat melihat ke jadian tadi yang merupakan konsekuensi dari apa yang telah ku putuskan sebelumnya? Apa yang dipikirkannya? Pantaskah aku marah nanti kepada Myung Soo? Atau selamanya aku memang harus merasakan semua ini..

 

Semua pikiran itu bergejolak di dalam hati. Rasa ingin mengejarnya dan bilang jangan pergi pun timbul.

Walaupun ini terlihat memaksakan kehendaknya. Aku juga ingin jadi pusat perhatiaannya.

Aku tidak mau seperti ini!

……………………………~

Hyeri melangkahkan kakinya keluar kelas sedikit berlari tergesa – gesa mencoba untuk tak tertinggal kemana mereka akan pergi.

Ternyata sepasang kekasih yang dicarinya masih tak terlalu jauh  untuk bisa dikejarnya. Mereka masih saling berpegangan tangan berdua, berjalan bersampingan.

“Myung Soo~!” panggil Hyeri dari belakang, mencoba mengatur nafasnya sebelum mereka  menoleh kebelakang secara bersamaan.

Hyeri menatap mata Myung Soo , lalu mengeluarkan kalimat dari bibirnya dengan hati – hati.

“Mr. Jung…~” ia berhenti sebentar “Ingin bertemu denganmu di kantornya..”

Tampak wajah bingung Myung Soo terpampang di sana. Maafkan aku Myung Soo~

“Yah..~ tidak bisakah nanti saja? Kami akan pergi ke kantin sebentar.” Celetuk  Bora dengan wajah tak puas.

“Beliau menginginkannya sekarang juga..” kata Hyeri, yang sekarang menatap mata Bora mencoba meyakinkan.

“Dia juga memanggilku untuk kesana.”  tandas Hyeri lagi.

Perasaan takut harus ditepisnya jauh – jauh agar tak terbaca di raut wajahnya. Mencoba senormal mungkin berbicara kepada mereka berdua, walaupun sulit.

“Bagaimana jika nanti sore aku menjemputmu di rumah? Kita akan pergi berdua..?” kata Myung Soo tiba – tiba.

Hyeri terdiam mendengarnya, tapi sangat sakit di dalam. Sedangkan wanita yang dia ajak bicara berjingkat dengan bahagia.

“Chinca?” kata Bora dengan senyum lebar.

“Emmm..” jawab Myung Soo singkat dengan senyum manis khasnya.

Hyeri tertunduk lemas melihat senyuman itu. Ternyata tidak hanya dia saja yang merasakan bahagia jika melihat senyuman Myung Soo. Tapi melihat Myung Soo tersenyum dan perhatian terhadap Bora, membuatnya tuk menghela nafas panjang.

“Daa~” katanya sambil mengelus pelan rambut Bora lalu berjalan menjauh.

Hyeri yang tak berani melihat ke arah mereka berdua untuk beberapa detik yang lalu, memberanikan diri menatap Bora yang masih berdiri didepannya, dan setelah memberikan senyum perpisahan kepada Bora yang masih ‘terbang ke langit tujuh’ ,Hyeri lalu pergi mengikuti langkah Myung Soo.

Bekas rasa sakit hati masih terasa disini, dihati~

 

……………..~

 HYERI P.O.V

Aku masih termangu dengan kejadian tadi. Tapi dibalik itu semua aku sukses menjalankan misiku. Ku pandang Myung Soo yang berjalan cepat di depan lalu segera mengejarnya sebelum terlambat.

“Myung Soo~! Tunggu…” Kataku mantab.

Dia menoleh ke arahku. “Kenapa?” tanyanya singkat.

Aku terdiam. Lalu menoleh ke sekitar memastikan bahwa di sekitar koridor ini tak banyak orang yang lewat.

Aku memandangnya lalu sekejap menundukan kepalaku.

“Sebenarnya aku hanya berbohong~”

Satu kalimat telah terucap.

“Mr. Jung tidak memanggil kita berdua..” kalimat berdua berakhir dengan degup kencang jantungku.

“Nakal sekali kau~!” tak kusangka reaksi Myung Soo sebegini santainya. Aku memandang wajahnya yang tersenyum.

Tepat saat itu juga, bel tanda masuk telah berbunyi. Para murid tergesa – gesa kembali ke kelasnya masing – masing. Tapi ku lihat Myung Soo hanya menoleh ke arah sekitar melihat dengan tatapan bingung.

“Kau mau ikut?” katanya tiba – tiba.

“Kemana?”

“Perpustakaan~ aku malas mengikuti pelajaran selanjutnya.”

“Apa?? Kau ingin bolos?”

“Kalau tidak mau juga tidak apa – apa~” katanya santai lalu berjalan pergi meninggalkanku yang bingung.

Aku terdiam untuk beberapa saat. Memikirkan apa tindakanku selanjutnya.

Bukankah ini saat yang tepat untuk lebih dekat dengan nya?

 

Dengan langkah yang pasti aku pun berlari kecil menghampiri Myung Soo.

…………………..~

 HYERI P.O.V

“Apa tidak apa – apa tidak mengikuti pelajaran?” tanya nya pelan kepadaku.

Kami sedang berada di dalam ruang perpustakaan. Tepatnya di ruang belakang persis dimana dulu aku memergokinya tidur disini.

Kami berdua duduk di lantai. Aku bersandar di tembok. Sedangkan Myung Soo tidur di lantai sambil kepalanya berada di pangkuanku. Walaupun di posisi seperti ini. Tak selamanya aku bisa puas memandangi wajahnya.

Aku malah yang harus melihat ke arah lain ,gugup karena Myung Soo selalu melihat ke arahku.

“Tidak apa – apa asal bersamamu.. sudah cukup~” kataku jujur. Tapi memikirkan kata – kataku lagi membuat pipiku memanas.

Ia tersenyum. Tapi tidak melihat wajahku.

“Apa kau selalu kemari?” kataku cepat – cepat mengalihkan pembicaraan.

Myung Soo mengangguk. “Bukankah ruangan ini cukup nyaman untuk tidur? Dan juga jarang orang kemari~” katanya polos.

“Benar~” kataku singkat.

Kami pun terdiam beberapa saat.  Aku selalu takut dengan keadaan seperti ini. Aku takut jika ia bosan denganku. Aku berpikir keras untuk kalimat yang harus kuucapkan agar percakapan kami terus berlanjut.

“Hei, aku suka dengan gaya rambutmu hari ini. Kau lebih cantik jika rambutmu di gerai.” katanya tiba – tiba.

Aku tersenyum malu. Jujur, aku bukanlah tipe yang  bisa menanggapi sebuah pujian dengan baik.

“Terimakasih~” kataku akhirnya.

Dan entah kenapa tiba – tiba Myung Soo tertawa kecil. Membuat kepalanya bergoncang. Aku melihat ke arahnya dengan bingung.

“Kenapa tertawa?”

“Tidak, tidak apa – apa…hanya saja kau imut sekali.~”

………………….~

 HYERI P.O.V

(Ke esokan harinya~)

Jam pelajaran terakhir.

Karena kelasku mengadakan sistem siapa cepat dia dapat hari ini Myung Soo entah kenapa memilih duduk di sampingku. Satu siswa satu bangku. Jadi kami tak terlalu berdekatan.

Setiap pelajaran Mr Jung ada. Kelas kami selalau diam. Bukan diam memperhatikan, tapi lebih tepatnya diam bosan.

Tiba – tiba seorang melempar sebuah kertas yang sudah berubah menjadi bola kecil, tepat di atas mejaku.

AKu membuka kertas itu hati – hati agar Mr Jung tak melihatnya.

“Kau ada waktu?” sebuah kalimat tertera di kertas yang sudah lusuh itu.

Aku memandang ke samping ke arah dimana kertas itu terbang pada awalnya.

Ternyata Myung Soo sudah menungguku dengan tatapan matanya yang bertanya – tanya.

“Ada apa?” kataku tanpa suara kepadanya hanya gerakan mulut. Tapi aku tahu dia mengerti apa yang ku katakan.

Ku lihat Myung Soo menyobek selembar kecil kertas lagi. Lalu menuliskan sesuatu disana.

Setelah itu dia kembali meremas kertas itu menjadi bola kecil dan melemparkannya di atas mejaku.

Aku sekali lagi, harus membukanya di bawah meja untuk menghindari tatapan orang – orang di sekitar.

“Ayo kita pergi berdua. Pukul 4 di depan Café Latte?”

Aku membaca dengan seksama tulisan yan kecil di kertas itu. Hatiku bersorak bahagia, tapi aku tak bisa mengekpresikannya secara langsung saat ini.

Dia mengajakku berkencan?

 

………………………………~

Hyeri menoleh ke arah Myung Soo. Sang laki – laki menaikan alisnya pertanda ingin mengetahui jawaban dari Hyeri.

Ia mengangguk ke arahnya. Myung Soo tersenyum menyeringai.

Tak ada kebahagian yang bisa melebihi ini saat melihat Myung Soo tersenyum bahagia ke arahnya. Semua tampak indah. Hingga Hyeri tak sadar sebuah mata melihat kearah mereka dengan tatapan curiga.

…………………………………~

 HYERI P.O.V

Kami berjalan berdua bersampingan. Untuku karena ini pertama kalinya aku pergi berkencan, semua tampak terasa canggung. Aku hanya mengikuti langkah Myung Soo kema perginya.

Walaupun begitu tampaknya orang di sampingku  sangat membuatku bangga jadi pacarnya. Hampir setiap wanita yang berpapasan dengan kami selalu tersenyum dan memberikan tatapan kagum khusunya kepada Myung Soo.

Benar saja, entah kenapa setiap hari Myung Soo semakin ku lihat semakin lama semakin tampan saja. Tubuhnya yang tinggi membuatku hanya berada sepundaknya saja. Sebenarnya aku lebih menyukai laki – laki yang biasa saja atau mungkin kurus? Dari pada yang berotot. Sepertinya Tuhan mengabulkan permintaanku.

“Apa ada sesuatu di wajahku?” aku tersentak kaget mendengar kata – kata Myung Soo saat aku sedang berkhayal memandang wajahnya. Lagi – lagi dia memergokiku~! ><

 

“Ti-tidak!” kataku terbata – bata.

“Kalau begitu, ayo!!”

Aku ingin meloncat kaget merasakan seperti sebuah kupu – kupu yang berada di dalam perutku saat tiba – tiba Myung Soo menggandeng tanganku dan mengaitkan jari – jarinya dengan miliku.

……………………………….~

 HYERI P.O.V

Aku sedang membeli sebuah minuman kaleng dari mesin minuman saat perjalanan pulang. Ku tengok sedikit ke arah Myung Soo yang sedang bercakap – cakap di telfon dengan seseorang. Jarak yang tak begitu jauh membuatku mendengar apa yang dikatakannya kepada seseorang di telfon itu.

Dari gerak – geriknya , caranya dia berbicara, raut wajahnya. Aku tahu dia sedang berbicara dengan Bora!

Walaupun begitu, aku hanya tersenyum seolah – olah aku tak tau apa – apa saat dia berbalik arah berjalan mendekatiku sambil menaruh  telfonnya di kantong celananya.

………………………..~

Hari demi hari berlalu dengan bahagia bagiku. Myung Soo selalu menemaniku berbicara di telfon hingga tengah malam. Dan karena suaranya yang merdu terkadang dia menyanyikanku sebuah lagu yang mengirimku ke mimpi yang indah.

Bukan itu saja hari ini kami juga pergi berdua. Tentu saja dengan sembunyi – bunyi agar tidak ketahuan Bora. Tampat yang sering kami kunjungi adalah taman kota. Bukan tempat yang mahal atau berkelas tapi hanya tempat sederhana dan nyaman untuk kami bisa berpegangan tangan lama, bercerita tantang pengalaman pribadi satu sama lain tanpa orang lain mendengar dan terkadang kami hanya diam sambil merasakan detak jantung masing – masing.

Terkadang Myung Soo akan membandingkanku dengan Bora, bahwa aku lebih baik darinya. Entah bohong atau tidak , kalimatnya membuatku untuk tersenyum sepanjang hari.

………………………..~

 HYERI P.O.V

Hari ini aku mengikuti jam ekstra. Aku melihat ke arah jam tanganku yang sudah menunjukan pukul 16.00. aku berlari tergesa – gesa ke arah gerbang depan. Sampai tiba – tiba seseorang muncul didepanku membuatku untuk berhenti dan menatap wajah marahnya.

Wanita itu berjalan mendekat ke arahku. Aku terdiam disana.

“Bora? Ada apa?” kataku dengan lembut. Walaupun detak jantung berdegup kencang hebat.

“Dasar..wanita munafik!!!!”

Bora berteriak di depanku lalu mengangkat tangannya. Dan Plakk…

Dia menampar pipi kiriku dengan sangat keras, sehingga membuatku menutup mata.

Kuraba pipiku yang sakit dengan tangan kananku saat Bora masih berkata kasar kepadaku.

“Apa yang kau lakukan he???? Jangan tunjukan wajah polosmu itu kepadaku! Aku tidak percaya padamu!!!  Pura – pura baik di depan tapi sifat aslinya sangat menjijikan!!! Apa kau tidak malu merebut pacar orang lain!!??!!”

Hyeri hanya menunduk tak bisa melihat ke wajah Bora.

“Apa yang kau lakukan dengan Myung Soo? Apa yang kau lakukan dengannya??” Bora mulai meneteskan air matanya. Ia beberapa kali mengusapnya dengat jarinya.

“Kau pembohong!! Kau munafik!!! Kau jahat!!!!!  Dasar wanita jahat!!!”

Hyeri menggegam tangannya dengan erat di samping, lalu teriakan Bora yang menjelek – jelekan dirinya pun berhenti.

Kali ini Bora memandang Hyeri dengan tatapan heran sambil meraba pipinya yang telah di tampar oleh Hyeri.

“Sekarang kita impas!” kata Hyeri menantang.

“Kau..!”

“Bukan salahku kan jika dia menginginkanku juga!?” kata Hyeri mengejek Bora lalu berjalan menjauh meninggalkan Bora terdiam tak percaya.

……………………………………….//……………………..//…………………………………..

Terimakasih untuk semua yang udah mau baca FF Two Shoot ini :) terimakasih sangat juga kpd yg udah ngoment dan like :D silahkan kunjungi WP saya kimmyelf.wordpress.com kalau mau cerita – cerita atau komen hehe , suka sma pairing SuGen TaeTeuk? saya juga punya FFnya, judulnya “Hari – hari bersama Leeteuk” bisa dibaca di WP saya atau di WP ini juga ada :D

……………………………………………………………//……………………………………………

bonus::

AUTHOR P.O.V

“Hei~”

“Maaf lama..”

“…”

“Kau marah?”

“…”

Dan cup~ Hyeri mencium pipi Myung Soo. Untuk bisa menjangkau ketinggian yang sama ia pun harus berjinjit “Jangan marah ya.. tadi ada kejadian kecil yang menggangguku untuk cepat kesini..”

“…”

“Aaaa Myung Soo.. aku harus bagaimana lagi?”

Myung Soo pun tersenyum mendengar kalimat manja Hyeri.

“Seharusnya kamu ciumnya disini..” katanya Myung Soo sambil menempelkan telunjuknya di bibirnya.

Hyeri menyipitkan matanya.

“Jangan sekarang~ lain kali saja.. :p” kata Hyeri dengan nada bercanda lalu menjulurkan lidahnya ke arah Myung Soo.

“Ayo~ kita akan telat jika tidak cepat..~” kata Hyeri yang mendahului berjalan di depan.

Myung Soo tersenyum lebar melihat tingkah pacar ‘kedua’ nya ini. Rambutnya yang terbang di tiup angin saat ia menoleh ke arahnya , wajahnya yang tersnyum bahagia membuatnya sadar betapa cantiknya wanita yang berada di depannya itu.

Tapi di suatu tempat, sepasang mata melihat ke arah mereka dengan menahan amarah di dadanya.

END>?

…………………………………………………………………………………………………………..

OMG!!!!!!  *dies* xD oh no..!!

Myungsoo!!!!!!!!!! :’)

………………………………………………………..//……………………………………………..

from kimmyelf : saya punya referensi lagu buat kamu kamu yg lagi galau :D check this :) (lagu kesukaan saya minggu ini :D) . Tolong beri tanggapan untuk FF ku ini ya… Oh ya semua yang ada di FF ini mohon untuk tidak ditiru xD serius ._.

32 pemikiran pada “(TwoShoot) My (2nd) Girl -End-

    • makasih :D tapi inget lo ya…ini bukan murni ide saya soalnya dapet inspirasinya dr komik…cuman adegan2nya byk yg beda hehe.. utk sequel blm tahu mau buat apa ga…btw thx udah bc :))

  1. Myungsoo…pacaran aja udah ga cukup satu,apalagi kalo udah punya istri.
    aku setuju nih sama pepatah author,”orang tampan tidak selalu baik”.
    be smart girls!!!

  2. Waah, author.. Aje gileee.. Keren bgt ff.nya! Sumpah!
    #megap2

    tp kesanny gantung gtu? Asli, kasian bora..
    sequel dong.. #narik2tanganauthor

  3. hwaa akhirnya hyeri bener2 nunjukin cintanya
    gak peduli gmana perasaannya bora ya pnting sikat si myung soo nya
    kurang puas aku sbenernya sama ceritanya
    enakan myungsoony gak dpat imbas dr prbuatnnya
    harus myungsoo yg jelasin semua biar sedkit clear
    kn gantung jg buat hyeri
    hehehe maaf koment ny kbnyakn
    tapi ttep keren kok
    HWAITING buat authornya

Tinggalkan Balasan ke cieeepurple22 Batalkan balasan