[Special EXO-Pink Series] Drabble: Girl With The Red Umbrella

Title: Girl With the Red Umbrella

Author: Yoo Jangmi

Genre: Teen Romance(?), Fantasy

Length: Drabble

Rating: T

Cast:
– EXO-K ‘s Suho (Kim Joonmyeon)
– Apink ‘s Park Chorong

Disclaimer: All cast(s) not mine, the storyline mine ‘-‘)b

Note:
Annyeong ‘-‘)/ ini adalah seri pertama dari Special EXO-Pink Series ‘-‘)/ jadi nanti akan ada lagi Ficlet/Drabble/Oneshot dari setiap member yg lain._. meskipun aku ga tau sih kalian suka EXOPink pairing atau ga tapi aku suka ._.)/
Ya udah happy reading ne :3 don’t be siders or plagiator :3

.

.

.

your smile, your red umbrella, make you really unforgettable…

Hujan deras membasahi kota Seoul lagi pagi ini. Joonmyeon berdiri di halte bus sambil memandangi hujan, “sial. kenapa aku harus lupa membawa payung” pikir Joonmyeon lalu menghela napas panjang. Beberapa menit kemudian ia melihat sosok gadis dengan payung merah, tampak berjalan menuju halte.

Sesaat mata keduanya bertemu. Dan dalam sepersekian detik itu, Joonmyeon dapat merasakan suatu hal yang berbeda pada gadis berpayung merah itu.

Kini ia berjalan semakin dekat ke halte bus itu. Wajahnya yang cantik dan rambut panjangnya yang diterpa angin dingin, semakin jelas terlihat.

“annyeong” sapa gadis itu sambil tersenyum. “Annyeong” kata Joonmyeon balas menyapa. Joonmyeon memperhatikan pakaian yang dikenakan gadis itu, kelihatannya ia bersekolah di sekolah yang sama dengannya.

“kapan hujannya akan berhenti…hmm” gumam Joonmyeon, lalu melirik jam tangannya. Ia sudah hampir terlambat. “ayo kita ke sekolah sekarang” kata gadis payung merah sambil mengangkat payungnya.

Joonmyeon mengiyakan ajakan itu. Ia dan gadis itu, berlari bersama menembus hujan, dibawah lindungan payung merah yang besar itu.

Selama menuju sekolah, mereka tidak saling bicara. Hanya sesekali saling tersenyum, dan bertatap mata.

tapi entah kenapa semua hal kecil itu membuat Joonmyeon merasa nyaman(?)
—

Sesampainya di sekolah, sesegera mungkin Joonmyeon mengucapkan terimakasih pada gadis itu dan menanyakan namanya.

“namaku Park Chorong” katanya sambil tersenyum. “Kim Joonmyeon imnida” kata Joonmyeon sambil membalas senyum Chorong.

Sekarang mereka sibuk dengan loker mereka masing-masing. Tapi ketika Joonmyeon menoleh ke sebelahnya, Chorong sudah tidak ada. “dalam hitungan detik ia sudah tidak ada hmm”…

.

.

.

.

[Sepulang sekolah]

Joonmyeon melihat Chorong berdiri di depan gerbang sekolah, dengan payung merahnya.
Ia pun tersenyum dan segera menghampiri Chorong.

“Chorong-sshi, apa yang kau lakukan disini??” tanya Joonmyeon, Chorong tersenyum dan memayungi Joonmyeon dari hujan yang mulai turun lagi.

“aku menunggumu. Seingatku tadi pagi kau tidak bawa payung, jadi aku ingin mengajakmu pulang bersama” kata Chorong. “ah gomawo, kalau begitu ayo pulang” kata Joonmyeon, entah kenapa, tanpa sadar ia meraih tangan Chorong.

Tangan gadis itu terasa dingin bagaikan tangan seorang yang tak bernyawa.

Mereka berjalan bersama lagi seperti tadi pagi, di tengah hujan rintik-rintik dan dibawah payung merah milik Chorong.

“memangnya rumahmu dimana?” tanya Joonmyeon. Chorong hanya tersenyum. Ia tidak menjawab pertanyaan Joonmyeon, dan itu cukup membuat laki-laki itu bingung.

“aku mengantarmu sampai halte ya” kata Chorong, “nah itu haltenya” kata Chorong lagi sambil menunjuk halte bus yang sudah mulai terlihat.

Hujan semakin deras sekarang. Memaksa keduanya untuk berlari agar lebih cepat sampai ke halte. Genangan air dijalan, terinjak oleh langkah mereka dan mencipratkan air kotor yang kecokelatan ke kaki dan pakaian mereka.

Sesampainya di halte, Chorong menaruh payung merahnya di bawah, dan mulai memandangi hujan. Begitu juga Joonmyeon. Hanya suara hujan yang memecah keheningan diantara mereka.

tes…

satu tetes air hujan jatuh dari payung merah itu. Dan pada detik itu juga Chorong kembali menghilang.

Joonmyeon melihat ke sebelahnya, Chorong sudah tidak ada. Menghilang. Menghilang bagaikan butiran pasir yang terbawa angin. Bagaikan hantu.

Semua itu tidak nyata. Park Chorong tidak benar-benar ada. Tapi gadis itu bukan hayalannya saja, gadis itu pernah ada. Namun sekarang sudah tiada.

Joonmyeon melihat ke langit mendung, lalu melihat ke payung merah di sebelahnya.

“Park Chorong, mungkin kau tidak nyata, tapi bagiku, kau dan payung merahmu, adalah nyata”

–END–

bingung ga?? ._.)/| kalo bingung berarti aku pinter #plakkk berhasil bikin bingung muehehehe XD
intinya, Chorong itu hantu, yg liat cuma si Suho .__.)/
ya udah RCL yaa mian gaje
Next» Baekhyun-Eunji :3