[Oneshoot] Eclipse

EclipseKyungSeoTitle
Eclipse

Lenght

“Oneshoot”


Rating

pg.13


Genre

romance, sad, fantasy, happy ending


Author

27rinmiumiu


CAST/Main Cast

Seo Joo Hyun(서주현) – Girls’ Generation

Do Kyung Soo (도경수) – Exo


Disclaimers
seluruh cast adalahmiliktuhan…, tetapi ceritanya hanya milikku..(kecualipara OC)


Author Note

salahsatu dari ide-ideku… fresh from my computer…Seorang werewolf dan Gadis yang yeppeo saling hidup berdampingan.. tetapi keadaan memisahkan mereka. Hanya sebuah gerhana yang bisa mempertemukan mereka. Ketergantungan pada satu sama lain membuatnya semakin sulit.. akankah mereka bertahan?? untuk sepenuhnya.. silahkan langsung dibaca…^^

one of my fanfic..^^ allright cerita ini adalah 100% murni karanganku sendiri…, ingat ya.. no silent reader.., no copycatz.., and happy reading…^^

***


 

“kyungie.. tteonajima..”

Sekelebat cahaya samar-samar itu mulai membesar. Menimpa wajah seorang gadis yang basah oleh air mata. Matanya yang bengkak makin menyipit. Pupilnya menyusut. Bahunya naik-turun, nafasnya tersenggal.

“KYUNGSOO!!”

gadis itu berteriak ke arah cahaya tersebut.

“seohyunnie..”

Suara yang lembut hampir seperti bisikan menusuk jelas pendengaran gadis itu.

“hiks.. tteonajima..”

Di tengah cahaya yang sangat menyilaukan itu tampak sebuah wajah yang sedang tersenyum.
senyum yang menyakitkan.

Perlahan cahaya itu memudar.. seiring menghilangnya wajah tersenyum itu.
mata yang basah dan membengkak itu terbelalak. Seperti terhantam sesuatu. Sedetik itu nafas dan detak jantungnya diberhentikan.

“k..kyungsoo..”

desahan lemah terdengar sebelum gadis itu tersungkur lemah.

“don’t cry.. I’ll be back..”

Bisikan itu terasa lebih menyakitkan dari gesekan violin yang melengking.
dan seperti merasukinya..

“KYUNGSOO!!!!!!!!”

***

bip..bip..bip..

Gadis itu bangun dengan peluh dan air mata menghiasi wajahnya. Rambut yang tergerai berantakan. wajah yang pucat pasi.

ia terduduk di kasurnya. Mendapati dirinya tengah bangun dari mimpi buruk itu.
Mimpi buruk yang entah sudah ke-berapa kali mendatanginya.

Perlahan matanya yang bulat memandang jendelanya. Jendelanya terbuka.. seperti malam sebelumnya.. tidak salah lagi jika ia mendapat kunjungan.

Gorden putih berkibar, angin pagi memasuki kamarnya yang sudah ditembus mentari.

Tidak adil..

baginya semua ini tidak adil..
jika orang itu.. tepatnya bukan sepenuhnya ‘orang’
mengunjunginya kapan saja ia mau.. sementara dirinya harus menunggu sangat lama untuk bisa menjumpai dirinya..

Seohyun. Gadis itu meraih bantal dan memeluknya. Kembali jatuh bulir-bulir air mata dari pelupuknya. Genggamannya makin mengerat. Jika bantal itu hidup mungkin ia mengerti betul seberat apa rasa sakit bercampur rindu yang gadis itu alami.

“kyungsoo-ya.. neon jeongmal nappa..”

flashback

“s..seohyun-a.. aku ingin mengatakan sesuatu..”

bibir namja tampan itu bergetar. Tangannya dingin.

“mwoya? Apa yang mau katakan kyungsoo-ah?”

pandangan teduh seorang yeoja membelai pengelihatannya.

“aku.. aku tidak bisa lebih lama berada di sini..” Desah Kyungsoo lemah.
wajah seohyun berubah total. Matanya memandang tajam kyungsoo yang sedang menunduk.

“a..apa maksudmu hah?”

“seohyun.. kau tau kan aku bukan sepenuhnya manusia..” mata Kyungsoo berubah menjadi biru seiring munculnya bulan purnama.

“n..ne.. lalu apa yang dipermasalahkan eoh? Aku menerima mu kyungsoo-yah.. aku mencintaimu apapun wujudmu..” seohyun membelai pucuk kepala namjachingu nya.

“bukan itu maksudku seohyun-ah..” kyungsoo meraih tangan yeojanya dan menggenggamnya erat.

“aku.. aku mendapat teguran. Tak seharusnya dari awal aku memasuki kehidupanmu..” ujar kyungsoo lirih. Seohyun menggerenyit. Pandangan yeoja itu kabur karena airmata yang mulai tak terbendung.

“apa sebenarnya maksudmu kyungsoo-yah?” Seohyun mengepal tangannya erat-erat. Menahan emosi dan air matanya.

“aku harus kembali ke asalku seohyun-ah.. suatu saat aku bisa saja berubah dan melukaimu.. melukai keluargamu..” kyungsoo menatap lurus ke mata yeoja itu. Seohyun mengalihkan pandangannya. Menatap cincin pertunangannya.

“aku tidak peduli! Aku tidak peduli kau melukaiku atau merobek-robek daging ku! Yang penting adalah kau selalu bersama ku!” Seohyun mulai terisak. Air matanya meluncur bebas di wajahnya.

“tapi  aku harus pergi seohyun-ah.. aku benar-benar harus pergi..” Kyungsoo menunduk. Seohyun meredam emosinya. Tetapi gagal..

“KENAPA BARU KAU KATAKAN SEKARANG HAH??SETELAH SEMUA YANG TERJADI! SETELAH AKU BEGITU MENYAYANGIMU! SETELAH PERTUNANGAN INI?! MENGAPA KAU BARU INGIN PERGI??” Seohyun berteriak sambil terisak tanpa henti di hadapan kyungsoo. Kyungsoo hanya mampu berdiam diri.

“WAEE?!JAWAB AKUUU!!!” Seohyun mengguncang bahu kyungsoo. Kyungsoo maju dan memeluk seohyun. Seohyun berusaha memberontak tetapi apa daya. Kekuatannya bukan apa-apa dibandingkan ‘Werewolf’ di hadapannya ini.

Seohyun terisak. Tak mampu mengatur nafasnya. Tangannya kini sibuk memukuli punggung kyungsoo.

“kenapa kau tega sekali kyungsoo-yahh.. hiks..” Suara seohyun melemah.

“Mianhae seohyun-ah.. maafkan aku..” kyungsoo mengusap rambut yeojanya.
Seohyun makin terisak.

“tak bisakah kau hanya tinggal? Atau.. tak bisakah kau membawaku? Hiks.. aku tak mau kehilangan dirimu kyungsoo..” tangannya yang tadi memukuli kyungsoo, sekarang mendekap namja ‘Werewolf’ itu erat-erat.

“mianhae.. aku tidak bisa..” kini mata kyungsoo yang mulai berkaca-kaca.

“aku tidak.. aku tidak ingin kehilanganmu.. hiks..” Seohyun mengeratkan pelukannya. Seolah menahan.. ia tak ingin namja yang sangat ia cintai ini pergi.

“jaga dirimu baik-baik seohyun-ah.. carilah namja yang dapat melindungimu.. bukan melukaimu.. namja.. yang sejenismu.. bukan werewolf seperti aku..” Kyungsoo mengendurkan pelukannya, tetapi seohyun mencegahnya. Ia tetap memeluk kyungsoo erat. Tak mengijinkan namja itu lepas darinya, meski hanya beberapa inci.

“tidak! Jangan pergi!! Tak ada yang bisa menggantikanmu kyungsoo-yah!” isakan seohyun yang tadi mereda. Sekarang kembali memenuhi kamarnya.

“mianhada..seo joo hyun-ah.. aku tak mau meninggalkanmu.. tetapi ini demi keselamatanmu juga seohyun-ah.. dan ingat.. sampai kapanpun.. aku akan terus melindungimu dan mencintaimu.. meski kau tak bisa melihat ku..” Kyungsoo menatap mata seohyun yang sembab.

“a..andwaee.. hiks.. andwaeyo! Gajimaaa!!” Seohyun menggeleng keras. Airmatanya bercucuran tanpa henti. Hati kyungsoo makin hancur. Ia terjebak dalam kondisi sulit. Tetapi tetap, ia tau ia harus pergi.

Saat cahaya bulan menembus jendela kamarnya.. saat bisikan terakhir itu terdengar mengiris pendengaran seohyun. Kyungsoo. Namja ‘Werewolf’ itu sudah menghilang.

“temui aku saat gerhana bulan seohyun-ah.. saranghae..”

“ANDWAE!!!!!!!!!!!!”

end of flashback

***
Teriakan yang ia buat sendiri beberapa tahun lalu itu kembali terngiang dan membuat kepalanya berdebam hebat. Kini gadis itu sedang menjambaki rambutnya. Mencoba meredam rasa sakit yang berpadu antara kepala dan rongga dadanya. Sesak. Hanya itu yang ia rasakan. Matanya memerah. Airmatanya tak pernah habis menghiasi pipinya yang mulus.

Tangan lemahnya meraih sebotol kapsul ‘Pain Killer’. Untuk kesekian kali dari hari-hari sebelumnya. Ia menelan beberapa kapsul berwarna merah itu. Tetapi nihil. Rasa sakit itu tak kunjung pergi.

‘Seriously.. you’re the only medicine..’

***
Beberapa tahun yang ia lewati begitu berat. Rindu dan rasa sakit menggerogoti tubuhnya.

Kyungsoo. Hanya itu yang ia inginkan.

Kesempatannya bertatap wajah dengan namja werewolf itu hanya setahun sekali. Menunggu gerhana bulan. Dimana dirinya tak mampu berubah dan menyakiti siapa-siapa. Moment yang sangat ia nantikan itu pun sangat singkat. Namja itu terkadang hanya Mendaratkan kecupan, Pelukan, dan mengatakan satu kalimat.

Tentu itu tidak cukup mengobati segala yang dirasakan seohyun.

Seohyun mengutuki dirinya yang dulu sangat bergantung pada namja werewolf itu. Semua senyum, tawa dan tangis. Di kendalikan oleh namja itu. Bak sumber kehidupannya sendiri. Dan saat semuanya berubah. Seohyun tak lebih dari sebuah zombie berjalan yang masih dialiri darah segar.

‘I can’t live without you..i can’t take care of my self..’

***

Kelulusannya di Universitas itu baru saja terjadi. Sedikit membawa warna yang telah pudar dari jiwa seohyun. Setidaknya ia bisa tersenyum lembut saat pemotretan terakhirnya di universitas itu.

Semua orang sedang berpesta ria merayakan kelulusan mereka. Sebagian menumpahkan kesenangannya. Sebagian menangis tersedu mengingat masa indah mereka telah berakhir. Dan seohyun? Ia sama sekali tidak antusias. Hanya beberapa kali tersenyum atau berbicara saat temannya menegur. Ia terlalu sibuk memikirkan gerhana bulan yang akan terjadi tengah malam nanti.

Seohyun melirik arlojinya. Merasa tak nyaman lagi berada di tengah pesta itu. Seohyunpun pamit pada teman-temannya. Bertukar peluk untuk yang terakhir kalinya.. dan pergi.

***

21:30

Entah bagaimana badannya sangat lelah sesampainya di rumah. Bahkan ia tak mengganti pakaiannya. Kini ia terbaring di atas tempat tidurnya. Saat perlahan jendela seohyun kembali terbuka..

Seohyun’s dream

“Kyungsoo??” dadanya berdegup kencang melihat seseorang dibalik kabut yang mulai menipis.

Kabut itu menipis. Kabut yang menghalangi pengelihatan seohyun menipis. Memperjelas apa yang sedang berdiri satu meter darinya. Seseorang yang sedang tersenyum cerah pada seohyun. Wajahnya sangat tampan, Parasnya lembut, matanya lebar. Dan yang terpenting.. matanya berwarna Hitam Pekat.

Orang itu adalah kyungsoo.

“Seohyun-ah.. aku kembali..” Ujar namja itu seraya mendekati seohyun dan memeluknya. Kali ini ada perasaan yang beda dari dirinya. Ada perasaan nyaman dan tentram saat kyungsoo melingkarkan lengannya ke tubuh seohyun. Mungkinkah.. dia manusia sekarang?

“Kyungsoo.. apa maksudmu eoh? Bukankah kau selalu kembali pada gerhana bulan?” Seohyun berbicara lembut di pelukan kyungsoo. Terasa sebuah tangan mengelus kepalanya. Bukan tangan yang kasar. Tetapi kali ini tangannya lembut. Terlalu lembut untuk seorang ‘werewolf’.

“aniya.. aku kembali..” Kyungsoo melepas pelukannya dan mencium kening yeojanya itu.

“maafkan aku seohyunnie.. untuk membuatmu menunggu sangat lama.. dan.. gomawo.. kau tetap menungguku..” Kyungsoo menggenggam tangan seohyun.

“selama ini.. selama hampir 5 tahun ini.. sebenarnya aku sedang mengubah diriku seohyun-ah.. agar aku bisa menjadi namja yang sempurna.. namja yang serupa denganmu.. dan kau tau? Aku berhasil.. dan aku siap untuk kembali.. ku harap kau masih mau menerimaku..” Kyungsoo kembali memeluk seohyun.

Sementara seohyun.. ia hanya diam. Perlahan melelehkan airmatanya. Kali ini airmata bahagia. Ia memeluk kyungsoo erat. Sangat erat.. tak ingin namjanya pergi lagi. Yang di peluk hanya tersenyum bahagia.

“seohyunnie..saranghae..”

end of Seohyun’s dream

***
Bisikan tadi membangunkan seohyun. Matanya membulat. Menyadari sesuatu. Ia pun melirik jam nya.

00:00

Ia tersentak. Dan langsung menghambur ke balkon kamarnya. Tempat pertemuannya dengan kyungsoo. Tetapi.. tak ada yang bisa ia lihat. Hanya gelap malam tanpa bulan..
Rasa kecewa merambati dadanya. Wajahnya menghadap ke bawah. Bahunya naik turun.
Ia menangis lagi. Hatinya ditampar oleh kenyataan bawha itu hanya mimpi.

00:05

“Seohyunnie..”

DEG

..

Pendengarannya menangkap suara yang sangat familiar.
Seohyun memutar kepalanya ke arah suara itu.
Mulutnya terbuka. Tangannya membekap mulut yang terbuka itu. Air mata kembali merayap di pipinya.

Kyungsoo.

Namja itu tengah bersandar di sisi balkon kamar seohyun. Ia muncul.. Ia tersenyum..
dan.. Apa yang ia lihat persis dengan mimpi yang ia alami beberapa menit yang lalu.

“hiks.. kyung..kyungsoo..”

Kyungsoo maju dan memeluk yeojanya erat. Tangannya membelai lembut rambut seohyun. Perasaan yang sama.. persis dengan mimpinya. Seohyun pun terisak dan tertawa di saat yang bersamaan. Berusaha meyakinkan dirinya bahwa ini bukan mimpi. Dan benar.. rasanya sangat nyata.
“Seohyunnie.. aku kembali..”

Ia menatap mata namjanya. Hitam Pekat. Sangat teduh.. seohyun merasa sesuatu telah kembali pada dirinya. Tawa, Senyum, dan perasaan-perasaan yang dulu pernah menghiasi hatinya. Kini ia telah kembali. Berada di dalam pelukannya. Jika ia diberi satu permintaan.. ia akan berharap..

“Semoga aku..dirinya..dan semua perasaan ini.. tak akan terpisah lagi..”

END

*clears throat*
ehemm.. Annyeong Readers . _ .
*krik..krik..*

Okey Rin harap masih ada yang kenal sama author pemalas ini..
*nunjuk diri sendiri*

Ada banyak kejadian yg bikin rin gak bisa ngelanjutin karya-karya rin.. ._.
maaf yaa readeerrrss maaaaaf banget T^T
*Deep Bow*

Nah.. ini FF Semacem Comeback Stage/? Rin..
Hope you like it…. ^^
Thanks for reading and not being a Silent Readers..^^

Tinggalkan jejakmu, ukir semangatku ‘-‘)9
#ciah xD
#plok . _ .

23 pemikiran pada “[Oneshoot] Eclipse

  1. weh unnieeee kmna aja xD ingat aku cidak? :” kkk suka ceritanya keren *-* dapet banget feelnya ;-; pas bgt aku lg denger lagu Painkiller XD dari dulu unnie ga jauh2 dari sad romance ne ._. kkk
    ditunggu ff lainnya unn ~ ‘^’)9

    • habis hibernasii xD
      inget doong :3
      Gomawoooo ^w^/\
      *bisik”
      ssstt soalnya ini nulis pake perasaan asli ._. keke x3

      nah itu.. ada beberapa lirik lagi ‘painkiller’ disini ‘-‘
      tapi englishnya… .-.

      hahaha kalo itu sih hobi x3
      nulis cerita sad itu.. ada kesannya tersendiri deh x3

      ndeee :D
      gomawo lagi neeee ^w^)/
      *bow

    • gomawooo ^w^ *deep bow*
      iya nih.. berarti rin punya banyak pr ;-;
      nanti kalo ada waktu mungkin rin bikin sequelnya.. ^w^
      habis UN yang jelas ._.

    • kamsahamnidaaa ~ ^w^ *deep bow*
      uwaa jinjayo? kekeke syukurdeh kalo jadi gak mampet lagi idungnya xD
      kamsaaa! :DDD

Tinggalkan Balasan ke 27rinmiumiu Batalkan balasan