Hot Issue, Baby! (7)

Image

Title : Hot Issue, Baby!

Author : kimmyelf

Main cast : Kim Jongin / Kai , Hwang Jin Hee (OC)

Rating : PG – 13

Genre : Romance, Fiction

 

…………………………………………………………………………………………………….

Aku mulai berjalan mengikuti Kai dari belakang, semakin dekat dengan pintu ke ruangan tempat menyelangarakan konferensI pers,semakin keras juga suara wartawan yang sedang ramai di ruangan itu. Jantungku berdegup kencang. Ini pertamakalinya aku bicara di depan banyak orang seperti ini. Aku bahkan tak tau nantinya aku bisa bicara atau tidak. Ottokeo….

“Semua orang di Korea akan melihat ini. Kau tidak boleh mempermalukanku, kau mengerti?”

“Aku mengerti~” kataku sambil menelan ludah dengan berat.

CHAPTER 7

(Sub-Tittle: Girlfriend)

jinhee

Aku menyatukan kedua tanganku dan sambil sekian kali bernafas melalui mulut. Ini ku lakukan karena dadaku semakin lama semakin sesak. Ini benar – benar gila! Apa aku yakin akan melakukan semua ini? Apa aku tidak salah ambil keputusan? Seharusnya aku tidak disini.. Tapi~ Presiden Yang sudah menepati janjinya untuk membebaskan ayah.. aigoo~

“Jangan berfikir untuk mundur, kita sudah terlanjur berada disini…” Aku mendengar Kai berbicara. Seperti dia mendengar isi hatiku, dia menjawab pertanyaanku.

Aku menoleh ke arahnya, memandangnya dengan tatapan bertanya – tanya. Tiba – tiba Kai berbalik memandangku. Ia membuka mulutnya untuk berbicara, “Mari kita membohongi mereka…” aku melihat sekilas bibirnya yang melengkung menjadi sebuah senyum “secara bersama – sama…” di akhir kalimat ini, ia tak kuasa menahan sedikit tawanya sambil melihatku “bukankah ini seru?” katanya masih dengan tersenyum. Aku hanya bisa menyipitkan mataku.

Semua pasang mata yang ada di ruangan ini tertuju pada kami. Sorotan kamera, bunyi clik clik yang terdengar, kilatan yang membuat silau mata, dengan langkah yang ragu aku berjalan dengan pelan. Untuk sesaat aku harus menundukan kepala, terdegar beberapa wartawan yang bergumam pelan, mengomentari penampilanku. Jika sekarang Kai tidak menggandeng tanganku, aku pasti tak akan bergerak.

Kai, dengan segala sopan santunya di depan kamera menggeserkan kursi untuku. “Duduklah~” katanya pelan . Aku berterimakasih padanya dan akhirnya setelah aku duduk dengan nyaman Kai duduk di sebelah kananku.

Aku masih menundukan kepala, dan suasana masih sangat ramai, para wartawan masih saja mengambil foto kami berdua.

Ku rasakan Kai menggeser badannya ke arahku. Dia mendekat ke arahku. Dan membisikan kalimatnya dengan pelan. “Tenang saja, semua akan lancar… Tersenyumlah di depan kamera, aku tak ingin pacarku terlihat jelek.” Jika ia tidak berbicara dengan dekat, mungkin saja aku tak mendengarnya. Sampai akhirnya MC menyuruh wartawan untuk diam tak mengambil foto, MC bekata pada wartawan bahwa setelah acara tanya jawab selesai akan diadakan sesi foto.

Dan akhirnya kali ini, tanpa ada kilatan dari jepretan foto , aku menatap orang – orang yang ada di depanku ini. Aku sedikit kaget, benar – benar ramai sekali, ruangan ini sangat penuh dengan para wartawan. Mereka saling berbisik satu sama lain, dan aku mulai untuk membiasakan diri dengan suasana ini. Sedikit senyuman walau tak menatap mata mereka.

“Silahkan untuk memperkenalkan diri..” MC mempersilahkan kami berdua. Tak tahu apa yang harus kulakukan aku hanya menoleh ke arah Jongin yang siap mengangkat microphone.

“Annyeonghaseyo Kai imnida..” katanya dengan senyum khas para idola. Dia lalu menoleh ke arahku. Aku sedikit terpaku dan gugup saat ia melihat ke arahku. Dan akhirnya aku sadar bahwa saat ini saatnya aku memperkenalkan diri.

“An-anyeonghase.. Hwang Jin Hee imnida.”kataku dengan terbata.

Kai lalu mengambil alih pembicaraan. “Terimakasih untuk para wartawan yang sudah datang disini. Kami berdua, aku dan Jinhee.” Kata Kai  sambil menoleh ke arah ku sebentar.

“berada disini dalam acara yang dibuat khusus oleh managemen untuk memberikan komentar yang pasti atas pemberitaan yang terjadi akhir- akhir ini terhadap kami.” Aku menundukan kepala sambil menarik nafas pelan untuk menenangkan dirku sendiri.

“Ada banyak artikel di internet yang menyatakan kami berdua berpacaran.” Kai berhenti sejenak untuk menarik nafas.

“Dan saya pastikan … bahwa itu benar.” Aku menoleh ke arah Jongin dan ia pun melihat ke arahku. “Kami berdua berpacaran” katanya dengan senyum. Dan aku hanya terpaku melihat ke arahnya.

Sesi tanya jawab dimulai, wartawan hanya di perbolehkan bertanya 5 pertanyaan pada kami. Ada sedikit wajah tidak suka atas peraturan ini tergambar jelas di wajah mereka. 3 pertanyaan pertama di jawab oleh Kai, yang kurasa ia sudah mempersiapkan jawabannya sebelumnya, sehingga ia seperti real dan tidak dibuat buat.

Para wartawan mengangkat satu tangan mereka saat MC bertanya siapa yang ingin bertanya pada giliran ke 4 ini. Apalagi MC sebelumnya mengatakan bahwa 2 pertanyaan terakhir ini akan di jawab olehku.

MC menunjuk satu wartawan laki – laki yang tepat berada di pojok kanan. Aku menoleh ke arah wartawan itu dan mendengar kalimatnya dengan teliti. Dengan sedikit canggung dan gugup aku menjawab pertanyaannya yaitu tentang identitas/profilku. Seperti yang telah Kai katakan sebelumnya , aku hanya menjawabnya dengan singkat dengan sedikit senyuman agar tampak ramah.

Satu orang wartawan lagi. Satu orang terakhir dan rasa tegang ini akan berakhir. Aku berharap orang ini tidak akan menanyaiku hal yang macam – macam.

MC menunjuk satu orang wartawan perempuan yang duduk tepat berada di urutan depanku.

“Jadi, Hwang~Jinhee” katanya dengan agak canggung.

“Ne~” kataku ramah dengan sebuah anggukan pelan ke arahnya.

Lalu wartawan cantik itu tersenyum ramah kepadaku. Dan mulai untuk membuka mulutnya.

………………………………………………………..

“Apa??????????? Andwe! Andwe-yo!!! Hwang-Hwang Jin-Hee?? A-apa? Jin-Hee?? Ba- Ba- ba- bagaimana mungkin???!!”

Yoojin berdiri di depan layar TV flatnya dengan muka tak percaya. Mulutnya terus saja menganga atas sebuah berita yang sedang di liput live di salah satu tv swasta di negerinya. Tangannya men cengkeram erat sisi bagian tv seakan – akan dia bersiap siap untuk mematahkan tv itu menjadi dua bagian.

Ke dua orang sahabatnya yang berada di belakangnya, yang sedang duduk di tempat tidur melihat ke arah layar tv -yang sekarang dihalangi view nya oleh Yooji- ikut terkejut.

Baru satu menit yag lalu sebuah acara tv spesial dimulai. Yang digelar untuk sebuah berita yang menghebohkan dari seorang idol yang saat ini sedang naik daun.

“Tidak , ini pasti mimpi, semua ini tak mungkin terjadi..~!” Yoojin mulai terduduk di lantai, lemas karena terlalu syok dengan kenyataan yang ada.

In Na cepat cepat turun dari tempat tidur dan segera mendekati Yoojin.

“Apakau tidak apa – apa? Yah, jangan pingsan, jangan seperti ini, kau membuatku takut!!” katanya sambil memegangi wajah Yoojin -yang masih terlihat syok- dengan kedua tangannya. Naeun , melihat sahabatnya yang seperti itu, ikut ikutan mendekati Yoojin ia menenangkan sahabatnya yang sedang berduka itu sambil mengipasinya dengan tangannya, walaupun dia juga syok. Tak kalah dengan In Na , raut wajah yang tergambar di mukanya pun terlihat khawatir.

Suasana kamar itu pun menjadi gempar, apalagi saat sesi tanya jawab dimulai. Seperti tanpa berkedip mereka bertiga melihat seksama seorang perempuan yang terlihat jelas sangat nervous berbicara dengan terbata – bata di layar tv.

Bukanlah ini yang mereka harapkan. Seharusnya mereka bertiga yang sekarang sedang berkumpul di kamar Yoojin akan mengadakan Party time dengan tema sleep over yang mereka adakan rutin satu bulan sekali. Hanya menonton film sampai larut malam, bergosip tentang laki – laki, makan cemilan malam adalah hal yang akan mereka lakukan pada malam ini. Seharusnya. Tapi berkat berita heboh yang membuat ke tiga perempuan itu sangat syok, mood mereka menjadi hilang. Lost appetite!

…………………….

“Jinhee…”

Aku baru saja menutup pintu di belakangku dan sedikit lega bahwa kukira kedua orang tuaku sudah tidur tapi tiba – tiba…

“Omma, ah aku bisa menjelaskannya, kau harus mendengarkanku dulu” kataku tergesa – gesa sebelum omma meluapkan isi pikirannya padaku.

“Jinhee~kenapa kau tidak pernah bercerita padaku kalau kau berpacaran dengan bintang muda tampan itu?” katanya dengan menampakan senyum cerah.

Aku membulatkan mata. Melihat omma yang berantonim sekali dengan apa yang kupikirkan sebelumnya membuatku untuk berhenti sejenak untuk melanjutkan kalimatku.

“Mianhe~” kataku merasa bersalah “Ku kira omma akan marah jika tahu aku berpacaran dengan seorang yang seperti dia.” Kataku asal sambil menundukan wajahku yang ditatapnya dengan penuh itu.

Aku dengan jelas bisa melihat lengkungan senyum yang masih terdapat di wajahnya. Walaupun ini sudah larut malam sekali tampak sebersit rasa senang dan bersemangat terpancar dari senyuman dan mata yang berbinar – binar dari omma.

Sebuah suara hentakan langkah kaki terdengar mulai mendekat dari dalam rumah. Seorang laki – laki berjalan ke arah kami. Ayah~ tak kalah terlihat senang dengan ibu.

“Anakku adalah pacar seorang bintang terkenal? Luar biasa!” katanya yang sekarang berdiri di sampingku. Satu tangannya melingkar dipundaku dan menepuknya dengan pelan seolah olah dia bangga akan apa yang dia ucapkannya.

“Mianhe..~ aku menyembunyikannya pada kalian” kataku dengan muka bersalah. “Ayo~ceritakan pada kami, sejak kapan kau bersamanya?” kata ayah yang lebih bersemangat dari ibu. “Hei~putri kita sudah besar ternyata.” Katanya sambil melihat ke arah ibu dan ibu hanya tersenyum dan tersipu.

“Ayah~ kau kira aku ini masih kecil apa?” kataku dengan cemberut. “Akan ku ceriatakan pada kalian besok pagi.. aku sangat capek.”

Dengan begitu aku pun berlari menuju ke kamar sebelum mereka menanyaiku lebih lagi. Aku tahu, dari pada wartawan tadi, pertanyaan ayah dan ibu akan lebih mendetail untuk saat ini.

Sampai sekarang ini, detik ini,semua masih bisa terkendali. Aku masih bisa pernafas dengan lepas. Tentang press conference tadi dan reaksi dari ayah ibu ku rasanya semuanya berjalan lancar. Mereka tidak marah. Mereka tidak marah!! Bahkan mereka terlihat senang? Ku harap mereka akan selalu seperti ini. Sehingga aku akan menjalaninya dengan nyaman tanpa ada rasa curiga dari mereka kepadaku. Tapi ini masih awal. Yah setidaknya nikmati saja malam ini sebelum malam selanjutnya akan ku lewati penuh dengan banyak hal yang harus ku fikirkan.

—-

“Siapa dia?”

Pukul 12 malam saat Kai baru saja membuka pintu apartemennya ia melihat 3 sosok laki – laki menghalangi jalannya untuk masuk ke dalam.

Ia tahu cepat atau lambat setelah pres conference tadi, teman – teman nya akan bertaya seperti ini padanya.

-tbc-

 

……………………………………………………………………………………………………………………………………..

xoxo :)

11 pemikiran pada “Hot Issue, Baby! (7)

  1. Wah… Bagus banget, thor!^^
    Aku udah baca dari part 1 sampai part 7, dan aku kagum banget(?)^o^

    Btw, aku readers baru ‘u’ salam kenal^^

    Cepet lanjut ya… Fighting!! Jangan paksakan dirimu, thor :* :-)

Tinggalkan Balasan ke cahyaliana Batalkan balasan