TELL HIM [prolog]



CreditposterbyArin Yessy@PosterChannel

CreditposterbyArin Yessy@PosterChannel

By.Alana

Park Jiyeon and Lee Joon

.

.

.

 

” Selamat Siang !”

Seorang namja berwajah tenang berdiri menghadap meja reseptionist. Dia membawa backpack besar dipunggungnya. Wajah lelahnya sedang menanti sebuah harapan, semoga di penginapan ini masih ada kamar kosong tersisa. Memang tempatnya tidak sebagus penginapan lainnya di daerah sini, namun cukuplah untuk beristirahat beberapa hari. 

 

Dia adalah Lee Joon. Seorang mahasiswa seni lukis yang sedang mencari suasana dan object baru untuk materi lukisannya. Ada sebuah project dari dosen kelas seninya yang mengharuskan Joon melukis sesuatu bertemakan suara. Joon sendiri masih bingung dengan materi tugasnya . Apa yang bisa dilukis dari sebuah suara. Atau mungkin alat yang menghasilkan suara, tapi bukan itu. Joon masih terus menggali lebih dalam makna sebuah suara. Dan keindahan sebuah suara sehingga dia bisa berpindah pada kanvasnya. Memang masih random, tapi toh, dia tetap menjalaninya. Mungkin dengan berlibur dia bisa menemukan sesuatu yang dia cari. 

 

Joon memperhatikan setiap sudut ruang penginapan ini. Memang sangat sederhana. Dia juga tidak menjumpai barang-barang mewah di sini. Hanya beberapa antiques peninggalan masa lalu yang masih terawat yang berada di lemari khusus dan dinding . Benar-benar simple. Ruang lobby nya pun hanya sebuah bangku yang terbuat dari kayu yang dipotong tak beraturan, tapi ini sungguh berkesan. Justru terlihat lebih bernilai seni.

 

Seorang wanita paruh baya menghampirinya dengan tergopoh-gopoh. Dia membungkuk beberapa kali untuk meminta maaf atas keteledorannya memberi kesan kurang menyenangkan pada tamu yang datang.

 

“Maafkan saya!  Saya tidak mendengar ada yang datang.”  ujarnya dengan sedikit meredakan nafas lelahnya. Dia terlihat habis berlari-lari. Kasihan, pikir sang namja tampan itu.

 

“Tidak apa-apa. Apakah di sini masih ada kamar ?”  tanyanya.

 

“Masih. Tentu saja masih ada. ”  Wanita itu mengeluarkan secarik kertas untuk diisi oleh Joon.

 

“Maaf di sini tidak menggunakan sistem komputerisasi. Maklum kami memang mempunyai konsep seperti ini.”  ujar wanita itu meminta maaf.

 

“Tidak masalah. Aku hanya membutuhkan kamar dan tempat yang nyaman untuk beristirahat.”

 

 

 

“Di sini sangat nyaman, Tuan. Kami juga mempunyai kolam pemandian air hangat di belakang sana. Nanti Tuan bisa menikmatinya sendiri.”

 

Joon menatap wanita itu untuk meyakinkan tentang kebenarannya. Benarkah? Pemandian air panas? sangat menyenangkan sekali bisa berendam air panas di alam terbuka.

 

“Nama Anda Lee Joon.”  ujar wanita itu setelah membaca nama Lee Joon dalam secarik kertas tadi. 

 

 

“Tapi cukup panggil Joon saja.”  ujar Joon menjelaskan. Wanita itu mengangguk sambil menyerahkan kunci.

 

“Saya akan antar Anda ke kamar.”  

 

Wanita itu berjalan mendahului Joon. Dia sangat ramah sekali. Senyumnya benar-benar menampilkan kalau dia adalah sosok wanita yang tidak mudah putus asa. Wanita yang mempunyai jiwa yang tangguh. Dia pasti punya alasan kenapa dia bersikap seramah ini. 

 

Joon di bawa melintasi taman dengan kolam ikan. Dalam perjalanannya ini dia sekilas melihat sosok gadis tengah mempersiapkan kayu bakar untuk tungku penghangat. Udara dingin pegunungan dan ditambah musim yang mulai memasuki masa rontok membuat udara semakin menggigit kulit. Dia duduk sambil memasukkan kayu ke dalam keranjang. Lalu berjalan dengan tatapan lurus. Ada yang aneh di sana. 

 

Joon memperhatikannya lagi. Gadis itu. Dia sangat tenang. Wajahnya terlihat damai. Rambut panjangnya sesekali menutupi sebagian dari wajahnya. Joon tersenyum. Dia tidak punya alasan yang jelas kenapa dia tersenyum, namun dia sepertinya merasa begitu bahagia ketika matanya dibiarkan untuk mengamati raut damai seorang gadia dengan wajah manis namun terkesan sepi yang tengah berjalan membawa kayu bakar itu menuju ke dalam ruangan di seberang kolam.

 

“Jiyi..!”  panggil seorang ajushi. Jadi namanya Jiyi. 

 

“Joon-shi! ” tiba-tiba Joon terperanjat oleh panggilan ahjuma pemilik penginapan itu. Ternyata Joon berada jauh tertinggal dibelakangnya. Joon akhirnya berjalan kembali. Kali ini dia mempercepat langkahnya.

 

“Dia putriku. Namanya Jiyeon. Tapi dia biasa dipanggil Jiyi. ”  ujar ajuma itu. Joon tersenyum. Meskipun dia ingin mengatakan kalau Jiyi cantik, namun dia takut mengungkapkannya. Dia hanya menyimpannya. 

Dia datang ke tempat ini bukan untuk mencari kekasih atau kesenangan, dia ke sini untuk mengerjakan tugas akhirnya. Di Seoul dia sudah mempunyai kekasih. Sekali lagi Joon menoleh…entah untuk apa dia menoleh ke arah gadis itu.

 

 

 

****

 

 

A/n

 

Semoga jangan bosen baca ff ku. Kali ini prolog untuk Tell Him. FF ini, pasti romance tapi berkecimpung di duniaku yang satu lagi. Melukis dan menggambar Semoga bisa dinikmati aja!

Yanga nungguin

DARK INVITATION

.lusa.

Peace, alana

 

 

 

 

 

30 pemikiran pada “TELL HIM [prolog]

  1. Waduh joon sudah punya pacar
    Thor aku sering banget comment ff di blog author
    Aku boleh gak req orang
    Aku suka banget ama park couple. Park chanyeol ama jiyeon kalau engga huji coupleee
    😁
    Kalau boleh aku seneng banget
    Kalau enggak mau ya gpp aku masih setia baca ff author yang penting main cast nya jiyeon

  2. senangnya alana banyak inspirasi.dan pairing namjanya berbeda2,untyngnya q jiyeon multishipper.selalu suka dg jln cerita ffmu yg beda3.

    • Makasih djeany! Kamu mau request ? Gapapa, ntar aku bikinin. Kebetulan ada yg request jiyi ma chanyeol, ak lagi bikin nih, tapi kayaknya posternya abal2. Dadakan sih!

  3. Kyaa..ada ff Joonji lagi.
    Duh kangennya dngn couple ini. T^T
    Tapi disini Joon ud ada yeochin..
    Gimana dong???
    Akan bagaimana ya karakter Joon dan Jiyi disini..
    Full chapnya juseyo^^

  4. JiJoon couple, kyaaaaa >_< i miss them T-T
    posternya *-* yg kiri full make up yg extreme bgt. yg kanan bare face *cantiknyo* hoho menggambarkan karakter jiyeon bgt di ff ini.
    yeeee… tp kok joon udah pny pacar. ku rasa dia nnt'y akan goyah dan selingkuh :3 wkwk.
    ini bukan misteri kan lan… tp kok aku ngerasa horor krn pendeskripsian penginapan tua nan sederhana yg kesannya sepi itu xD

  5. menarik ceritanya :) yah ternyata joon udh punya pacar, tpi kyknya dia tertarik sma jiyeon deh :D penasaran, ditunggu bnget chapter 1 nya ya ;)

Tinggalkan Balasan ke Febri melania Batalkan balasan