Chocolate Love [CHAPTER 2]

image

Title: Chocolate Love

Author: Yoo Jangmi

Genre: Comedy, Romance, Drama

Length: Chaptered

Rating: PG-13

Cast:
-SNSD’s Im Yoona
-Super Junior’s Lee Donghae
-SHINee’s Onew / Lee Jinki
-SNSD’s Kwon Yuri
-SNSD’s Kim Hyoyeon
-Im Yoonhee (OC)
*and other casts find yourself*

Disclaimer: semua cast dalam cerita (kec.OC) bukan milik author, tapi cerita udah pasti milik author.

Author’s Note: yep akhirnya inilah part 2 nya!!! kekeke :D . di part 2 ini akan ada kemunculan pertama dari Onew!! hehehe^^
ada yang penasaran ga ya?? ehm semoga ada ya^^. Oh ya semua resep yang disebut dan dipake di FF ini asli bukan karangan author. Bisa di coba kalau mau, dan kalau ada yang mau tahu resep jelasnya, nanti sama author di masukin di chapter terakhir^^
kalau ga ada yang mau tahu ya udah ga akan di masukin^^

note for plagiators!! :
NO COPY PASTE WITHOUT MY PERMISSION!!

ya udah HAPPY READING!!

********************************
Previous: CHAPTER 1

#CHAPTER 2#

“siapa dia?” kata Yoona dalam hati, ia membayangkan pangeran tampan sedang menyelamatkannya dari serangan orang gila. Tapi ketika ia membalikan badannya, yang ia dapatkan adalah bos gila-nya yang bernama Lee Donghae.

“neo…aih kupikir siapa!” kata Yoona kesal. “yah, yang penting aku sudah menolongmu! dasar tidak tahu terima kasih” balas Donghae tidak kalah kesal. “aigoo aigoo badanku sakit semua, aku harus pulang!! urus tuh orang gilanya!” kata Yoona sambil manyun, lalu mendorong Donghae menjauh darinya, dan pergi.

“yah Im Yoona!!” seru Donghae sambil menyusul gadis itu. “aah!! apalagi sih!!!” teriak Yoona kesal sambil mengacak-acak rambutnya sendiri. “apa kau tidak tahu kalau aku ini sangat capek!!! masih saja menggangguku!!” lanjut Yoona. “eh, ya sudah, padahal aku mau menawarkan tumpangan” kata Donghae, ia membalik badannya dan berjalan pelan-pelan sambil menghitung.
“hana…dul…set! ini dia!”

Dan kosong. Tidak terdengar suara Yoona memanggilnya seperti yang ia harapkan. “aish gadis itu sama sekali tidak termakan” kata Donghae dalam hati. Ia pun berbalik, dan Yoona sudah tidak ada.
“ih aneh sekali” gumam Donghae.

~o~

Di Apartemen Yoona….

Yoona membuka pintu apartemennya, lalu berlari ke kamarnya. Ia melempar dirinya ke tempat tidur lalu menghela napas lega. “ah akhirnya bisa istirahat” gumamnya.
Matanya mulai terpejam, tapi kemudian…

“eonni!!! cepat buatkan aku makanan aku lapar!!” teriak Yoonhee dari depan pintu kamar.
Yoona langsung meloncat dari tempat tidurnya saking kagetnya. “oh my god!! Yoonhee!!!!! aku capek! aduh merepotkan sekali sih!!” seru Yoona kesal. Ia memaksakan dirinya untuk berdiri dan pergi ke dapur.

“aduh masak apa lagi? yang bisa kubuat cuma kue dan pastry, itu pun amatiran” gumam Yoona sambil menatap bahan-bahan makanan di kulkas. “Yoonhee-ya, kau makan ramyeon saja ya” seru Yoona lemah.
“Mwo!! ramyeon lagi ?? ya ampun eonni, otak-ku bisa rusak kalau makan ramyeon terus!!” teriak Yoonhee, dari ruang tengah.
Yoona menghela napas lalu mengambil telur dan mangkuk.
“huh bisa-bisanya aku punya adik semacam dia” keluh Yoona sambil mengocok telur. Akhirnya ia memutuskan untuk membuat omelet, daripada adiknya terus merengek minta makan.
Setelah omelet-nya jadi, ia membawanya ke ruang tengah dan meletakannya di depan adiknya. “nih makan!!” kata Yoona kesal, lalu duduk bersandar di sofa.
“ya ampun eonni, piringnya mengenai PR-ku!!” kata Yoonhee sambil manyun, ketika ia melihat ke arah eonni-nya, eonni-nya itu sudah tertidur pulas di sofa.
Yoonhee hanya geleng-geleng kepala lalu memakan omeletnya sambil mengerjakan PR (?)
*******************************

Keesokan paginya…

Yoona membuka pintu belakang Green Lotus, sambil manyun. Lagi-lagi ia akan menjalani hari penuh penderitaan.
Setelah mengganti bajunya, ia pergi ke dapur lalu melihat-lihat peralatan masak di situ. “ehm apa ini, Chocolate Lava Cake, mungkin kalau aku ingin naik pangkat aku harus bisa membuat yang seperti ini, atau…harus menunggu maknae baru” pikir Yoona sambil menatap lembaran resep Chocolate Lava Cake yang di tempel di pintu lemari dapur.

“kenapa kau menatap resep itu seperti itu?”

Terdengar suara Yuri. Yoona berbalik lalu membungkuk. “aniyo chef, aku hanya melihat-lihat” kata Yoona pelan. Yuri tersenyum “ini belum masuk jam kerja, di luar jam kerja cukup panggil namaku saja” kata Yuri. “ah ne Yuri-sshi” ujar Yoona sambil tersenyum.
“kau ingin bisa membuat yang seperti ini?” tanya Yuri sambil menghampiri Yoona, lalu menunjuk resep tadi. Yoona mengangguk semangat. “ne aku mau!!”
“masih ada dua jam, kurasa kau boleh pakai dapurnya, cobalah buat sesuai resep, nanti kita lihat hasilnya” kata Yuri, lalu mencabut resep itu dari pintu lemari dan menyerahkannya pada Yoona. “Yuri-sshi, jeongmal gomawo!!” kata Yoona sambil tersenyum.

Ia menempati meja milik salah satu cook dan mulai membaca resep, sementara Yuri berdiri di sebelahnya, mengawasi caranya bekerja.

Pertama-tama Yoona memanaskan oven, lalu mengolesi cup alumunium dengan mentega. Setelah itu ia melelehkan cokelat batangan dan butter.
“ehm cara kerjanya lumayan juga” pikir Yuri sambil memperhatikan Yoona, yang sekarang sedang mencampur gula bubuk dan telur ke dalam adonan cokelat. Setelah mengaduk adonan itu sampai rata, Yoona memasukannya ke dalam cup alumunium, dan memasukan potongan cokelat ke tengah-tengah adonan.
“huh kenapa jantungku berdebar-debar seperti ini??” batin Yoona sambil memasukan adonannya ke oven. Ia benar-benar gugup dan takut, bagaimana kalau gagal??

Setelah 15 menit, Yoona mengeluarkan Chocolate Lava Cake-nya dari oven, dan meletakannya di atas piring.
Lalu ia mengambil es krim vanila dari freezer dan meletakan satu scoop di atas kuenya. Ia juga menambahkan cherry.
Kelihatannya sangat enak, tapi itu belum pasti sebelum dicoba.
Yuri mengambil sendok kecil lalu menatap Yoona. “Yoona-sshi, sebelumnya aku beritahu padamu, kunci dari kue ini adalah cokelat yang meleleh di tengahnya, ketika aku memotongnya, maka harus ada cokelat leleh yang keluar dari tengahnya, kalau tidak….itu artinya kue ini gagal” kata Yuri, Yoona mengangguk mengerti “ne arasseoyo” kata Yoona pelan.
Yuri menarik napas lalu memotong Lava Cake buatan Yoona dengan sendoknya. dan…

Jledaarr!!

Yoona merasa seperti di sambar petir. Cokelatnya tidak keluar sedikitpun. Yuri menghela napas, padahal ia yakin Yoona akan berhasil, tapi ternyata gagal total. Meskipun begitu, ia tetap mencicipi kue itu. “ehm sebenarnya sih rasanya enak, tapi sayang sekali cokelatnya tidak meleleh” kata Yuri, sambil meletakan sendoknya. Yoona menundukan kepalanya sambil manyun. “Yoona-sshi, kau hanya butuh banyak latihan, aku… bisa lihat kau punya bakat” kata Yuri lagi, lalu pergi ke ruang pegawai.
Yoona menatap kue buatannya, ia penasaran seperti apa rasanya. Yoona mengambil sendok lalu mencicipi kue gagalnya itu. “wah jeongmal…rasanya benar-benar enak, tapi cokelatnya keras!! kenapa ya?? apa yang salah?” gumam Yoona, ia menghabiskan Lava Cake-nya lalu mencuci piring dan peralatan yang ia pakai.
*******************************
Siangnya…

Im Yoonhee berjalan pulang sambil manyun. Ia dihukum dua kali hari ini. Di tengah perjalanan, ia melewati tempat kerja eonni-nya, di pintu cafe itu dipasang papan bertuliskan “sedang istirahat”

“uh kasihan juga eonni, kemarin aku membentaknya terus, aku temani saja dia makan siang!” pikir Yoonhee sambil tersenyum. Ia berjalan menuju pintu cafe Green Lotus, tapi ketika ia akan membukanya, seorang laki-laki dengan pakaian cook tingkat dua (satu tingkat di atas Yoona) menghalanginya. Dari name tag-nya, Yoonhee tahu nama cook itu adalah Lee Gikwang. “jwesonghamnida, sekarang sedang jam istirahat, jadi tidak menerima pembeli!” kata Gikwang sambil menghalangi pintu. “ih apaan sih!! aku mau menemui eonni-ku Im Yoona!” kata Yoonhee galak, persis seperti kakaknya kalau marah. “ah jadi kamu dongsaeng-nya Im Yoona, ehm sayang sekali dia sedang pergi” kata Gikwang lagi. “yah cook baru! jangan sok deh!! pasti kamu bohong kan? cepat panggil eonni-ku!!” seru Yoonhee,
“mwo?? cook baru?? yah aku ini cook tingkat dua, bahkan lebih tinggi dari jabatan eonni-mu!!” balas Gikwang kesal. Yoonhee manyun “ehh kalau begitu eonni-ku kemana?? dengan siapa??” tanya Yoonhee. Gikwang cemberut dan berkata “MOLLA!!” lalu menutup pintu cafe keras-keras.
“huaa sebel!!” teriak Yoonhee kesal, ia menghentak-hentakan kakinya lalu pergi sambil manyun.

“uh eonni!! awas saja nanti di rumah!!”
*******************************

Sementara itu…

Yoona sudah mulai gelisah, sudah 15 menit ia menunggu sahabatnya, tapi sahabatnya itu belum datang juga. “aduh, kalau aku terlambat, Donghae akan membunuhku!!” gumam Yoona kesal, waktu istirahatnya sudah habis setengahnya untuk menunggu. “Yoona-ya! sudah lama menunggu??” panggil Lee Jinki, sahabat Yoona sejak SMU. Yoona menoleh ke sumber suara dan tersenyum “waa Jinki-ya, akhirnya kau datang juga, kupikir kau tidak akan datang” kata Yoona, Jinki duduk di sebelah Yoona dan memberikan barang yang diminta Yoona. “nih benda yang kau minta” kata Jinki. Yoona tersenyum dan menerima sebuah kotak berwarna pink itu. “wah senangnya akhirnya aku bisa mendapatkan buku ini, kau dapat dari mana??” kata Yoona, “aku dapat dari mana ya?? ehm rahasia, pokoknya susah mendapatkannya, oh ya sepertinya kau sudah bekerja ya?? bekerja dimana??” tanya Jinki sambil melihat seragam cook Yoona. “oh aku bekerja di cafe, namanya Green Lotus” kata Yoona sambil tersenyum.
“Green Lotus?? cafe milik Donghae hyung??” pikir Jinki.
“uh bos-nya itu sangat menyebalkan!! namanya Lee Donghae, dia itu orangnya menyebalkan, sombong, ih pokoknya seharusnya ia di tendang dari bumi ini!!” kata Yoona lagi, menceritakan seluruh kekesalannya pada Jinki.
Jinki hanya tertawa mendengar Yoona menyebut nama hyung-nya dengan penuh emosi. Ia jadi penasaran sejahat apa sih hyung-nya pada Yoona.
“wah sudah jam segini, bisa dibunuh aku!!” seru Yoona sambil melihat jam tangannya. “Jinki-ya, aku harus kembali ke cafe, besok kita mengobrol lagi ya” katanya lagi, sambil berdiri. “eh tunggu, aku ikut, boleh ya” kata Jinki sambil meraih tangan Yoona. Yoona tersenyum “boleh!! ayo!”
*******************************

Di Green Lotus….

Sekarang terjadi ketegangan di dapur. Semua cook berdiri terpaku di tempat mereka masing-masing. Sementara chef mereka, Yuri sedang dipanggil ke ruang direktur. “aduh, apa yang akan terjadi pada chef Yuri??” tanya Haerim pada Minji yang berdiri di sebelahnya “ini semua karena Im Yoona, kalau dia tidak terlambat, tidak akan jadi begini, dasar bodoh!” kata Minji kesal. “yah, daripada nge-gosip terus, sebaiknya kalian siap-siap, sebentar lagi cafe akan di buka” kata Gikwang sambil melipat tangan di dada. Minji dan Haerim hanya mencibir lalu pergi ke ruang pendingin.

~o~

Yuri berdiri di depan meja Donghae sambil menunduk. Sejak tadi Donghae diam saja dan menatapnya. “yah Kwon Yuri, kemana si Yoona??” tanya Donghae. “aku tidak tahu. Ia pergi tanpa pamit” kata Yuri. “kau ini keterlaluan, sebagai chef mana tanggung jawabmu! sekarang anak buahmu hilang dan karenanya, kita harus menunda waktu buka” kata Donghae sok galak. “Lee Donghae-sshi!! kamu sendiri tidak pernah menghargaiku sebagai chef!! sekarang kau bicara begitu! aku tidak bisa terima!” kata Yuri kesal. Donghae mendengus kesal lalu memukul meja dengan tangannya. “kalau kau tidak bisa terima keluar dari sini! aku tidak butuh chef sepertimu!!” seru Donghae.
Yuri menggigit bibirnya menahan emosi, ia menarik napas dalam lalu keluar dari ruangan Donghae.

“Kwon Yuri, neo jeongmal baboya, laki-laki itu tidak sedikitpun menghargaimu! kenapa kau begitu menyukainya?” batin Yuri sambil berjalan menuju toilet. Ia mencuci mukanya, setelah itu kembali ke dapur.
Setibanya di dapur, semua cook termasuk Yoona yang baru datang menatapnya. “apa yang kalian lihat? cepat bekerja! Im Yoona, bantu aku, ambilkan air” kata Yuri. Yoona hanya mengangguk dan menurut “ya ampun ini semua gara-gara aku, sekarang semua menatapku seperti melihat setan” pikir Yoona sambil manyun.

~o~

Donghae terdiam menatap keluar jendela, selama ini ia dan Yuri selalu bentrok, apa sebaiknya ia pecat saja Yuri.

“hyung!”

Tiba-tiba terdengar suara Jinki, dongsaeng-nya memanggilnya. Donghae tersadar dari lamunannya dan melihat ke sumber suara. Jinki sudah duduk di hadapannya sambil tersenyum. “aish kau ini, kau datang di saat yang salah, aku sedang kesal” kata Donghae. “hyung! dongsaeng-mu ini sudah mau datang ke sini untuk menemuimu! malah bersikap begitu!” kata Jinki pura-pura ngambek. “ada apa sih?” tanya Donghae, dongsaeng-nya itu tersenyum “amugeotdo eobseo, oh ya, di sini ada cook yang namanya Im Yoona ya?” tanya Jinki, “eoh, waeyo? kamu suka sama dia?? ambil saja, bungkus bawa pulang! aku tidak peduli” kata Donghae, lalu menaikan kakinya ke atas meja. “eiy, hyung serius?? tidak menyesal?? aku dengar hyung suka mengganggunya, bukannya itu bentuk perhatian ya??” tanya Jinki sambil tersenyum jahil. “apa sih! aku tidak menyukai maknae babo itu!! kalau kau mau, bungkus dia!! ambil sana! sudah ah jangan ganggu aku” kata Donghae lalu memutar kursinya membelakangi Jinki. “ok deh aku pergi, have a nice day hyung!!” kata Jinki, lalu meninggalkan ruangan hyung-nya.

“ehm, geurae aku anggap serius ya hyung, ingat jangan menyesal” kata Jinki dalam hati, sambil tersenyum. Sudah sejak SMU ia menyukai Yoona, tapi sewaktu SMU, Yoona tidak sedikitpun meliriknya karena ia begitu menyebalkan dan jahil, gadis itu hanya menganggapnya sebagai sahabat. Tapi kalau sekarang sepertinya bukan masalah untuknya, kalau ia ingin menyatakan perasaannya pada Yoona….
*******************************

Malam harinya….

Seperti biasa, setelah semua karyawan pulang, Yoona masih berkutat di dapur untuk membersihkan dapur. di sela-sela misinya mengumpulkan sampah, ponselnya berdering.
Ia mengambil ponselnya dari saku, lalu membuka lock-nya. ada SMS dari Hyoyeon.

from: Kim Hyoyeon
yah, kau masih lama?? aku capek nih berdiri di luar begini!! kedinginan juga, -_-‘

to: Kim Hyoyeon
aku masih lama, pulang saja duluan, jalgayo Hyoyeon-a!! saranghae!!^^

from: Kim Hyoyeon
eoh geurae, kalau begitu aku duluan ya, nado saranghae Yoona-ya, wish you luck ! ^.^

Yoona tersenyum lalu memasukan kembali ponselnya ke saku, dan mulai berburu sampah lagi.
Setelah selesai, ia mengepel seluruh dapur.

“fuh, beres juga. Sekarang saatnya aku belajar membuat Lava Cake lagi” ujar Yoona, sambil meregangkan tangannya yang pegal.
Ia mencuci tangannya, dan mengambil semua bahan yang diperlukan lalu memanaskan oven. “ehm baiklah sekarang cairkan cokelatnya bersama butter” gumam Yoona sambil memasukan butter dan cokelat ke wadah kecil, dan meletakan wadah itu di atas air panas. “ayolah Im Yoona, kali ini harus berhasil!!!!” seru Yoona histeris, dengan sisa-sisa tenaganya.

Sekitar 15 menit kemudian, satu lagi Chocolate Lava Cake buatannya jadi. Yoona mengambil sendok, jantungnya berdebar-debar seperti orang sedang menunggu hasil ujian. Ia membelah kue itu, dan lagi-lagi cokelat di tengahnya masih keras.
“omo!! salahnya dimana sih!!!” teriak Yoona frustasi, ia menyisihkan yang itu dan membuat yang baru lagi. Tapi setelah jadi, hasilnya sama. Gagal total!
yang kali ini cokelatnya mencair tapi kuenya gosong. Ia terus mencoba sampai sepuluh kali dan semuanya hanya menghasilkan sampah dan menghabiskan stok bahan di dapur Green Lotus. “ah stress!!! eomma tolong aku!!! kenapa untuk kue sederhana ini saja aku tidak bisa!!!! yah !! Lava Cake babo!! kenapa kamu tidak mau nurut sama aku sih!!” seru Yoona sambil meloncat-loncat dan menunjuk-nunjuk Lava Cake-nya yang gagal. Ditambah lagi wajahnya sudah dekil, dan rambutnya acak-acakan. Rupanya sangat menyedihkan.

“yah! kau berisik sekali !! sedang melakukan apa sih?!” kata Donghae yang tiba-tiba datang, dan masuk ke dapur. Yoona langsung manyun, dua tanduk setan muncul di kepalanya “sedang apa lagi si babo ini di sini?!! merusak mood-ku yang sudah rusak saja” kata Yoona dalam hati.
Karena Yoona tidak merespon, Donghae menghampiri gadis itu dan begitu melihat meja yang penuh dengan kue gagal, ia langsung membelalakan matanya saking kagetnya. “yah ige mwoya!!” seru Donghae sambil menunjuk ‘bencana’ di meja. “itu…itu…Chocolate Lava Cake” jawab Yoona. Donghae menggeleng-gelengkan kepalanya. “ya ampun! yah! ini kan memakai bahan milik cafe ini! kau ini boros sekali” kata Donghae, “iya aku tahu!! kata chef aku boleh pakai bahan di sini untuk belajar” kata Yoona masih sambil manyun.
“lagipula, ini yang kau sebut Lava Cake? menurutku lebih mirip makanan kucing!” kata Donghae dengan nada meremehkan, lalu ia mengambil sendok dan memotong sepotong kecil kue gagal itu.
“uhuk! uhuk! yah Im Yoona, ini kue atau bom? rasanya benar-benar membunuhku!!” kata Donghae setelah mencoba kue itu. Yoona hanya tertawa kecil “huu salahmu sendiri, mencoba yang gosong” ejek Yoona.
“sini berikan resepnya” kata Donghae, sambil mengulurkan tangannya. Yoona mengambil kertas resep itu dan memberikannya pada Donghae.
Donghae membaca resep itu sekilas, dan mulai membuat Chocolate Lava Cake itu.
Yoona langsung terkagum-kagum, ia menatap Donghae tanpa berkedip.

“omo, benar-benar seperti profesional, keren sekali!!” kata Yoona dalam hati, lalu ia menggelengkan kepalanya “ih apa-apaan sih, masa aku bilang si babo ini keren??! ih pasti otakku rusak karena terlalu lelah” batin Yoona lagi.

Setelah 15 menit…

“nih, coba kau makan! aku yakin rasanya jauh lebih enak dibandingkan milikmu yang tengik itu!” kata Donghae, sambil menyodorkan piring kecil berisi Chocolate Lava Cake buatannya pada Yoona.
Lagi-lagi Yoona terkagum-kagum. “wah bentuknya rapi!! bahkan tanpa hiasan sudah tampak enak” pikir Yoona, ia mengambil sendok dan memotong kue itu, lalu mencicipinya “huaa enak sekali!!” serunya berlebihan, setelah itu ia melirik Donghae yang sedang menatapnya dengan tatapan yang sulit digambarkan.
“eh maksudku, ya sih memang lebih enak dari milikku, bagaimana kau bisa membuat yang seperti ini?” kata Yoona lalu menguap. ia berlutut di lantai dapur dan menyandarkan kepalanya di meja. Yoona sudah mulai mengantuk karena lelah.
“mudah saja, kau hanya perlu memperhatikan resepnya dengan benar dan…”

Brukk!!

Terdengar suara benda jatuh, yang ternyata adalah Yoona yang sudah tidur pulas, jatuh tergeletak di lantai. Donghae menghela napas “masa aku harus mengantarnya pulang sih? eh…mana kunci mobilku?” gumam Donghae sambil meraba saku celananya. Yang ada hanya dompet. “sialan! pasti Jinki mengambil kunci mobilku, dasar anak itu!” umpat Donghae dalam hati. Sekarang, ia mengambil dompetnya dan melihat isinya. kosong. Ia belum mengambil uang. Hanya ada kartu kredit. “sial! mana bisa bayar taksi dengan kartu kredit” lagi-lagi Donghae mengumpat. Ia menghela napas, lalu masuk ke ruang pegawai. Ia mengambil tas Yoona. Setelah itu, ia menghampiri Yoona, dan menggendong gadis itu di punggungnya.
“aduh, ternyata lumayan berat juga” gumam Donghae.

~o~

Diluar…

Yoona sempat terbangun karena merasa ada yang menggendongnya. Dan ya, Donghae sedang menggendongnya. “yah Lee Donghae, sekarang apa yang kau lakukan??” tanya Yoona setengah sadar setengah tidak.
“aku sedang mengantarmu pulang!! untung alamatmu ada di buku pegawai” kata Donghae, entah kapan ia mengecek buku pegawai yang jarang dibukanya itu, demi ingin tahu alamat Yoona. “oh kupikir kau akan menculikku! kalau kau macam-macam aku cincang kamu!” ancam Yoona, lalu kembali tertidur. “dasar perempuan aneh” gumam Donghae.

~o~

Sesampainya di depan pintu apartemen Yoona, Donghae mengetuk pintu itu dengan kakinya. Beberapa menit kemudian, Yoonhee membukakan pintu. Gadis itu langsung bengong melihat Donghae “omo, oppa ini siapa??” tanya Yoonhee. “aku bos eonni-mu, cepat bawa aku ke kamarnya” kata Donghae, Yoonhee mengangguk lalu menuntun Donghae ke kamar eonni-nya.
Setelah membaringkan Yoona di tempat tidur, Donghae menatap wajah gadis itu lalu bingung sendiri “kenapa aku jadi kasihan padanya?” pikirnya.

“oppa, gomawo sudah mengantar eonni pulang. oh ya namaku Yoonhee” kata Yoonhee sambil tersenyum. “eoh aku Lee Donghae” kata Donghae singkat. “oppa mau duduk dulu sebentar atau langsung pulang?” tanya Yoonhee, “aku langsung pulang saja, jaga eonni-mu, sepertinya dia demam” kata Donghae, lalu pergi dari apartemen itu. Yoonhee langsung menghampiri eonni-nya dan menyentuh keningnya. “wah iya, eonni demam, pasti terlalu lelah” kata Yoonhee, lalu cepat-cepat pergi ke dapur untuk membuat kompres…

*******************************

Keesokan paginya…

Yoona terbangun dari tidurnya, kepalanya terasa pusing dan badannya sakit semua.
“eonni sudah bangun?? oh ya, kata bos eonni, hari ini eonni tidak usah kerja, tadi ia menelpon” kata Yoonhee sambil membawa semangkuk sup hangat untuk eonni-nya. “oh jinjja? oh syukurlah, dia masih manusia rupanya” kata Yoona lemah.
“tentu saja dia manusia, eh eonni, karena suasana hatiku sedang cerah jadi aku membuatkan sup untuk eonni, dihabiskan ya” kata Yoonhee sambil tersenyum, lalu meninggalkan kamar eonni-nya. “wah tumben dia baik” kata Yoona heran. Ia duduk bersandar di ranjangnya, dan memakan sup ayam hangat buatan Yoonhee. “ehm enak juga, kupikir dia akan menjahiliku lagi” pikir Yoona.

Beberapa menit setelah ia menghabiskan sup-nya, tiba-tiba Hyoyeon datang menerobos (?) ke kamarnya. “omo Yoona-ya, kamu kenapa bisa sakit begini??” tanya Hyoyeon panik sambil menghampiri sahabatnya itu. “aku hanya terlalu lelah, eh kamu tidak kerja??” kata Yoona, sambil memasang tampang bingung. “eh iya, aku kerja, tapi bos menyuruhku pergi menjengukmu, katanya nanti aku harus mengabarinya. Kelihatannya ia mengkhawatirkanmu” kata Hyoyeon sambil tersenyum lalu menyikut Yoona. “mwo?? aku tidak percaya si babo itu khawatir padaku!” kata Yoona lalu cemberut.
Yang benar saja? masa Lee Donghae mengkhawatirkannya? terdengar mustahil baginya.
“eiy aku serius, ya sudah kalau tidak percaya!” kata Hyoyeon.
“ehm memang sulit dipercaya!” pikir Yoona.
*******************************

Donghae terus mondar-mandir di ruang kerjanya seperti setrikaan. “bagaimana keadaannya sekarang? ya ampun buat apa juga aku peduli!?” gumam Donghae.
Meskipun ingin membantah, tapi kenyataannya ia mengkhawatirkan Im Yoona.
Disela-sela kebingungannya itu, ia mendengar pintu ruangannya di ketuk. “masuk!” katanya singkat.

Kwon Yuri masuk ke ruangan itu sambil membawa map. Yuri tersenyum lalu berkata, “Lee Donghae-sshi, ada yang ingin aku bicarakan”….

#To Be Continued…

*******************************

wah mian ya kalo garing, ada typo, EYD ga bener dan kawan-kawan (?). but keep RCL ne^^

oh ya tau ga [sedikit curcol]
aku tu sedih plus bingung, banyak siders!!! masa ni FF masuk top post dan pas aku liat stats-nya yang buka banyak banget. tapi yang comment?? ckckck dikit banget^^
so don’t be siders!!! OK
*bow bareng yoseob*
#plak!! XD

48 pemikiran pada “Chocolate Love [CHAPTER 2]

  1. Okeh klo dr masalah alur sih g da problem sip deh.
    Tp masih kurang penasaran Hehe.
    Mianhae banyak cincong but
    Keep on writing y

  2. oye oye ada suamiku (re: Gikwang) #Bletakk *dijitak ACES*

    hohoho, baguss Eonnie! Kira-kira apa yah, yg mau dibicarain Yuri sama si Dongek??

    Lanjut ya Eonnie :D
    Fighting! xD

  3. Penasaran tingkat akutnih,,,gara” ff ini,,,,,
    Apa coba yg mau di bicarakan ama yuri,,,
    Next part’nyaaaaaaaa yah,,,,,cepeetttttttt

  4. Aaa.. YoonHae..
    Lucu ya.. Haeppa udah mulai peduli niihh.. Haha..
    Lanjut ya..
    part 3 nya jangan lama2.. :D

    Love YoonHae.. :)

    • hehehe aku juga suka sama yoonhae couple^^

      ya tuh donghae udah mulai peduli [apalagi ntar di part 3 ada yg…..(jgn bocor dulu dong hehe)] :D

      siipeu deh!!! part 3-nya bakal segera aku post!!!
      gomawo chingu^^

  5. seperti komen yg di chpter 1 yg barusan saya kirim… BAGUS THOR! saya suka skali dgn pairing ini… hehe, oiya sekali lagi mianhae, saya baru komen sekarang padahal bacanya udh tadi hehe… keep on writing

  6. wooaah..udh mulai perhatian ya haeppa? hoho.. :D
    comment apa ya? *bingung aku bukan org yg pinter ber-comment, hehe..
    tp bagus kok ffnya..

  7. Ayoooo thorrr lanjut part 3 nyaaaa
    #liat gmbar ff nya hyoyeon eonni deket ma onew oppa…#apa ada sesuatu mungkin thor ??????

  8. wahaha kaya nya Yoonhee nya nyebelin banget, ngga kasian apa ke eonni nya, tapi ternyata baik juga :)
    ciiieeee ciiieee mulai khawatir :)

DON'T BE SILENT READER! Leave your comment :)