Twins [Chap.7 – The Clue]

Twins

[Chap.7 – The Clue]

Author by Icha

Genre Siblings, Friendship, Romance

Rating G

Cho Kyuhyun [Super Junior]

Gui Xian Cho [Kyuhyun’s mandarin name]

Cho Ahra [Kyuhyun’s noona]

Lee Sungmin [Super Junior]

Kim Cheonsa [OC]

Park Jung Soo [Super Junior]

And the other cast at the other chapter.

Disclaim : FF ini adalah milik saya seorang >< dan terbukti keasliannya dan ke originalannya dari pemikiran saya langsung, FF ini juga ada di blog saya sendirihttp://elfplaygirlz.wordpress.com. Jadi mohon semohon mohonnya (?) jangan plagiat FF ku ini ya >< Super Junior KRY milik saya seorang.  #abaikan.

 part 1part 2part 3part 4part 5part 6

-Inha University Of Doctor Majoring-

“Gui Xian Cho!!!” Seru seseorang yang bersuara namja dari balik punggung Gui Xian. Sebagai mahasiswa baru, Gui Xian merasa aneh ketika ada orang yang tiba – tiba memanggilnya. Gui Xian memutar badannya dan melihat seorang namja dengan tinggi yang cukup di atas rata – rata juga memiliki rambut merah maroon menghampirinya dengan  berlari – lari kecil. Gui Xian menyipitkan matanya, berusaha mengingat siapa orang tersebut karena ia seperti pernah melihatnya.

“Kau benar Gui Xian Cho?” Tanya namja itu ketika tiba di hadapan Gui Xian. Gui Xian mengernyit heran.

“Tentu saja, jika aku bukan Gui Xian maka aku tidak akan berhenti berjalan ketika kau memanggilku.”

Namja itu terkekeh canggung, merasa bodoh telah menanyakan hal seperti itu. “Aku sunbaemu yang mengospek mahasiswa baru.” Jelasnya.

“Ah..ya…” Gui Xian menggantungkan kalimatnya. “Ada perlu apa sunbae-nim?”

“Hmmmm… apa kau ada kelas sekarang? Banyak yang ingin ku bicarakan denganmu.”

Gui Xian kembali mengernyit, namun kali ini ia berusaha untuk mengingat jam jadwal mata kuliahnya. “Tidak ada sunbae-nim. Ku rasa aku akan langsung pulang ke apartementku.”

Namja yang ternyata sunbae dari Gui Xian itu menepuk – nepuk bahu Gui Xian perlahan. “Ikutlah denganku, ada yang ingin ku biacarakan.” Ia lantas merangkul bahu Gui Xian lalu mengajaknya untuk berjalan bersamanya. Dengan langkah ragu, Gui Xian mengikuti sunbaenya. Ia berharap tidak melakukan suatu kesalahan apapun yang membuat para sunbaenya ingin mengerjainya.

-Seoul National University Of Arts-

Kelas telah berakhir dari lima menit yang lal, Kyuhyun tersenyum puas ketika ia mnegingat betapa dosen vocalnya memuji teknik vocalnya yang menurutnya sangat indah. Tentu saja, dari dulu siapa yang tidak terpesona dengan suara emas milik duo Cho?

Kyuhyun mengambil handphonenya dari saku celana jeans hitamnya, ia menekan tombol dial pada nama Cheonsa.

“Yeoboseyo, Cheonsa-ya.”

“Nde oppa, waegurae? Kelasku telah berakhir. Apa oppa mau menjemputku sekarang?” suara merdu Cheonsa merasuki gendang telinga Kyuhyun. Ia tersenyum sekilas, entah kenapa terkadang suara Cheonsa dapat menenangkan hatinya.

“Emmh…aniya Cheonsa-ya, mianhaeyo, hari ini aku….aku ada perlu sebentar ke…ke toko buku.” Kyuhyun mencoba mencari alas an. Tidak mungkin ia mengatakan pada Cheonsa kalau ia mau bertemu dengan Sungmin.

“Eoh? Toko buku? Bagaimana kalau aku menemanimu oppa?” Tawar Cheonsa.

“Aniyo, tidak perlu, kau segeralah pulang dan memasak makan malam. Aku pasti pulang sebelum jam makan malam, kita makan bersama, nde?”

“Arraseo oppa, ku tunggu kau di apartment. Hati – hati di jalan oppa, annyeong.” Cheonsa memutuskan  pembicaraan.

Makan malam bersama? Apartment? Bagaimana bisa? Tanyakanlah pada noona dari duo Cho tersebut, Cho Ahra. Begitu mendengar bahwa Cheonsa juga di terima di Seoul University yang hanya berb eda jurusan dan gedung dengan Kyuhyun, Ahra langsung meminta pada Cheonsa untuk tinggal di apartment yang sama dengan Kyuhyun.

Dengan alasan kondisi badan Kyuhyun yang lemah, Ahra terus memohon pada Cheonsa untuk mengabulkan permintaannya, bahkan Ahra nekat mendatangi rumah Cheonsa hanya untuk meminta izin kepada kedua orang tua Cheonsa tentang hal tersebut. Jungsoo pun langsung membeli sebuah apartment dengan 2 kamar tidur yang dekat dengan kampus mereka untuk di tempati oleh Cheonsa dan Kyuhyun.

Kyuhyun menghembuskan nafas lega, ia tersnyum puas, senang akan kepolosan Cheonsa yang tidak pernah menaruh curiga apapun dengan semua alasan – alasan yang ia buat demi bertemu dengan Sungmin. Ia kemudian memasukkan kembali hpnya ke dalam saku celananya, mengambil tasnya lalu berjalan menuju pintu keluar dari kelas.

Sungmin membuka pintu kulkasnya, meneliti isi dalamnya dan menimang – nimang apa yang bisa ia masak dengan bahan makanan yang ia miliki saat ini. Ia tidak hanya akan memasak untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk Kyuhyun yang notabene nya adalah pemilih makanan. Ia pun memutuskan untuk memasak sup daging tanpa sayuran. Semua bahan untuk memasak ia keluarkan dari kulkas lalu diletakannya di atas meja dapur.

Sampai saat ini, namja bergigig kelinci itu masih terus mengutuki kesialannya yang tidak dapat masuk ke universitas yang sama dengan Kyuhyun. Nilainya saat kelulusan ternyata masih kurang tinggi untuk dapat masuk ke Seoul University, hingga pilihannya jatuh pada Kyunghee University.

Sungmin mengiris tipis – tipis daging sapi yang ada di hadapannya, ‘aku tahu kau sangat menyayangi Kyuhyun, dan Kyuhyun adalah umpan termanisku untuk membalas semua dendamku padamu, kau tahu itu?’ batin Sungmin, dan seulas senyuman mengerikan pun terpampang di wajahnya.

Gui Xian masih tetap mengikuti langkah sunbaenya yang ternyata menuju kantin, mereka terus berjalan hingga akhirnya berhenti pada sebuah meja yang di isi oleh beberapa mahasiswa lainnya.

Semua mata memandang Gui Xian lekat – lekat, namja itupun merasa risih, ia memainkan ujung kemejanya dengan gugup.

“Gege, kau yakin ini adalah dia?” Tanya seorang namja yang memiliki mata sipit dan berpipi chubby, menurut perkiraan Gui Xian, dia bukanlah orang Korea asli.

“Gui Xian-ssi, duduklah dulu.” Kata si namja yang membawanya tadi. Setelah mereka semua duduk, namja yang berambut merah itu mulai membuka pembicaraan. “Perkenalkan, namaku Zhou Mi, yang itu Henry Lau, yang duduk di sebelahmu itu Yi Xing dan yang mungil itu Li Xu.” Ujarnya memperkenalkan nama seluruh orang yang ada di meja tersebut, Zhou Mi terdiam sejenak. “Apa kau merasa pernah mendengar nama kami? Atau mengenal kami mungkin?”

“Errhh…ya…mungkin pada saat ospek.” Jawabnya asal. Ia memang pernah melihat Zhou Mi dan Yi Xing itu ketika ospek, mereka berdua memang seniornya di jurusan kedokteran ini karena pada saat itu mereka berdua mengenakan blazer kampus berwarna putih, blazer khusus untuk mahasiswa dan mahasiswi kedokteran.

“Hei!! Aku juga mahasiswa baru sepertimu.” Sela Henry.

“Gui Xian-ssi, apa kau benar – benar anak kandung dari keluarga Cho?” Tanya Yi Xing to the point.

Gui Xian mengerutkan keningnya. “Maaf, tapi mengapa sunbae bertanya mengenai pertanyaan pribadi seperti itu?” Gui Xian balik bertanya, nada suaranya sedikit gusar karena ia merasa risih.

“Hanya tinggal menjawab saja Gui Xian-ssi.” Paksa Yi Xing dengan tenang dan wajah yang datar tanpa satu ekspresi pun.

Gui Xian mengatupkan mulutnya, rahangnya mengeras. “Apa untungnya bagiku untuk menjawab pertanyaan kalian?”

“Sangat menguntungkan bagi kami Gui Xian-ssi, kami sedang mencari beberapa orang yang terpisah dari bagian kami.” Kali ini namja yang bernama Li Xu yang menjawab.

“Mianhae, sepertinya kalian salah orang. Aku tidak pernah ikut dalam komplotan apapun.” Jawab Gui Xian dengan tegas, ia langsung berdiri dan beranjak pergi sampai akhirnya tangan milik Zhou MI menahan tangannya.

“Kami belum selesai berbicara.”

“Tidak ada lagi yang perlu di bicarakan sunbae-nim. Sudah jelas dengan sangat kalian salah orang.” Sergahnya dingin, Gui Xian pun langsung angkat kaki ketika sebuah suara berseru padanya.

“Panti asuhan Sapphire Blue!!!”

Sungmin masih menggunakan celemek ketika ia membukakan pintu bagi tamu yang datang, siapa lagi kalau bukan Kyuhyun. Dengan sebuah pelukan hangat Sungmin menyambut kedatangan namja bertampang evil nan manja itu.

“Bogoshippeo..” ucap Sungmin saat mereka telah berada di ruang TV apartment Sungmin.

Kyuhyun tersenyum kecil, “Naddo hyung-ah, tapi sebaiknya kau selesaikan dulu masakanmu, aku sangat lapar.” Sahut Kyuhyun yang di iringi kekehan.

Sambil mendengus, Sungmin kembali ke dapur. “Kalau saja tidak aku kirimi pesan, apa kau akan datang kemari untuk menemuiku, eoh?” tuding Sungmin setengah berteriak, berupaya agar Kyuhyun yang berada di ruang TV mendengarnya, apalagi ketika Sungmin melangkahkan kakinya menuju dapur tadi, ia langsung mendengar bunyi berisik yang dihasilkan oleh benda kesayangan Kyuhyun, apalagi kalau bukan PSP.

Sepasang tangan melingkar di bahu Sungmin tiba – tiba, membuat SUngmin sedikti terhuyung ke depan. “Ya!!! Kau mengagetkanku.” Gerutunya kesal.

“Apa hyung cemburu?” Tanya Kyuhyun tepat di telinganya, deru nafas Kyuhyun dapat dirasakan oleh Sungmin dengan jelasnya di ceruk lehernya. Kyuhyun bergelayut dengan manja.

“Hmm..ku rasa acara rumah tangga – rumah tanggaanmu dengan yeoja itu sangat menarik eoh? Sampai kau melupakanku? Apa saja yang sudah kau lakukan padanya?” Sungmin terus mencecar Kyuhyun dengan pertanyaan yang entah mengapa dapat keluar dengan begitu saja dari mulutnya.

“Berani sumpah atas nama PSPku hyung, aku tidak pernah melakukan apapun dengannya.”

Sungmin tertawa terbahak – bahak, bagaimana tidak? Orang kebanyakan akan bersumpah demi nama Tuhan, namun si maniak game ini bersumpah demi nama PSPnya. “Baguslah kalau begitu.” Katanya setelah dapat meredam tawanya.

Sungmin membalikkan badannya hingga kini mereka berdua saling berhadapan, Kyuhyun tersenyum lembut, membelai pipi Sungmin yang tak kalah halus dengan pipi Cheonsa menurutnya. Sebagai seorang namja, Sungmin sangat luar biasa dalam memperhatikan kesehatan kulitnya. “Malam ini kau menginap disini ya.” Bisik Sungmin.

“Nde??? Tapi..hyung..aku…”

“Aku tidak menerima penolakan Cho Kyuhyun.”

Kyuhyun terdiam, ia telah berjanji pada Cheonsa untuk pulang sebelum jam makan malam. Bagaimana caranya untuk membatalkan janji itu dan juga mengatakan padanya bahwa ia tidak akan pulang? Terlebih lagi hpnya mati karena kehabisan batrai ketika dalam perjalanan menuju apartment Sungmin.

Sungmin terdiam, menanti jawaban Kyuhyun. Ia menatap mata Kyuhyun dengan intens, sorot mata yang memaksa Kyuhyun untuk meng-iyakan segalanya, sorot mata yang mampu membuat Kyuhyun melakukan apapun yang ia pinta.

“Arraseo hyung..anything for you.”

Gui Xian meletakkan tasnya di sofa sambil tersenyum. Ia merasa sangat gembira hari itu. Ternyata para sunbaenya yang tadi adalah teman – teman semasa kecilnya di panti asuhan. Gui Xian berjalan perlahan menuju dapur apartmentnya, sesekali ia mencubit lengannya, masih sangat tidak percaya dengan apa yang dialaminya hari ini. Benarkah mereka semua adalah keluarganya dip anti asuhan dulu? Tidakkah ia sedang bermimpi?

Ia mengambil sbeotol air mineral dari dalam kulkas dan langsung meneguknya dengan rakus.

-FLASHBACK-

“Panti asuhan Sapphire Blue!!!!” teriak seseorang yang entah siapa, mengingat Gui Xian baru saja mengenal mereka beberapa menit yang lalu, tidak akan mungkin baginya untuk langsung mengenali suara mereka semua.

Gui Xian menghentikan langkahnya. “Bagaimana…bagaimana kalian mengetahui panti asuhan itu?” ia terpaksa memutar badannya kembali, rasa penasaran mengalahkan egonya.

“Ya!!!! Apa kau lupa denganku? Aku Henli…mochi ….mochi!!!” seru Henry Lau.

Gui Xian membulatkan matanya tak percaya.

“Kau juga lupa denganku? Aku yang biasa kau panggil Mimi gege.” Sambung Zhou Mi.

Gui Xian merasakan jantungnya hampir saja melompat dari tempatnya “A-astaga..be-benarkah????”

“Dulu kau suka mengejekku si kepala besar.” Celutuk Yi Xing. “Dan aku sangat membenci itu, dasar evil.”

Gui Xian mengarahkan pandangannya pada Li Xu, hanya dia satu – satunya yang belum angkat bicara dalam hal ini, kalau tidak salah mengingat dia adalah… “Dulu kau sering mengataiku jerapah gagal, karena aku kecil tapi sangat menyukai jerapah. Lihat, kau puas sekarang? Aku masih tetap kecil dan pendek.”

Butiran – butiran bening itupun langsung lolos dari kedua mata Gui Xian, seakan mimpi, ia tak percaya ia kembali dapat melihat saudara – saudaranya dip anti asuhan setelah mereka terpisah beberapa tahun lamanya, mereka semua berpelukan, bahkan Li Xu menangis terisak – isak. Ia mendapat pelukan paling hangat dan paling lama dari Gui Xian karena meskipun Gui Xian kerap kali mengejek Li Xu, namun Li Xu adalah gege kesayangan Gui Xian.

“Mianhae…mianhae aku…aku tak mengenali kalian…aku tak mengenali keluargaku sendiri..astaga…jeongmal mianhae…” sesal Gui Xian, berkali – kali ia menghapus air matanya.

“Wajar saja, kau bertahun – tahun tak pernah bertemu dengan kami.”

“Bagaimana bisa kalian dapat berkumpul seperti ini?”  Tanya Gui Xian heran. Keheningan smepat terjadi setelah pertanyaan Gui Xian tersebut.

“Errhh…yaa…tentu saja..kau tahu, semenjak kebakaran itu, kami masing – masing di angkat oleh orang tua kami yang sekarang. Hanya saja kami sedikit lebih beruntung dari kau dan yang lain. Zhou Mi bersama Henry di angkat oleh sebuah keluarga, dan saudara dari ibu mereka mengangkatku dan Li Xu menjadi anak mereka. Jadi bisa di katakana kami masih saudara, tetap menjadi saudara dan tidak terpisah jauh.” Jelas Yi Xing yang membuat pandangan Gui Xian mendadak muram.

“Kenapa kalian tidak berpamitan padaku?”

“Kau masih belum sadar di rumah sakit, dan saat kami semua ingin mengunjungimu, kau sudah keluar dan katanya sudah di angkat.” Jawab Henry, ia memainkan jarinya seolah merasa bersalah.

“Lalu bagaimana dengan yang lain? Han gege? Dan…Chengmin gege…??? Bagaimana keadaan Chengmin  gege? Apa saja yang aku lewatkan selama ini? Yang tidak aku ketahui?”

“Ku dengar Han gege juga berkuliah di sini, tapi kami belum menemukannya, sedangkan Chengmin gege….” Li Xu terdiam, ia menatap Yi Xing seolah bertanya apa yang harus ia katakan. Semuanya mendadak terdiam, memori pahit kenangan itu terbuka kembali. Hal yang sudah mereka coba untuk kubur dalam – dalam, terpaksa mereka ingat lagi.

“Kami tidak tahu dimana ia berada, katanya pasca kejadian itu, luka bakar yang ia alami cukup parah, lalu orang tua angkatnya membawanya keluar negeri untuk pengobatan.”

-FLASHBACK END-

Gui Xian meremas botol air mineralnya. “Maafkan aku ge…aku tidak pernah tahu aka nada musibah itu…kalau saja kau tahu, akupun turut terbakar bersamamu saat itu..” gumamnya dengan pandangan kosong.

Gui Xian mengusap punggungnya sendiri, luka bakar yang tidak pernah mau ia hilangkan meskipun Cho appa telah memintanya. Hanya dia dan Han gege yang mengetahui bahwa ketika musibah itu terjadi, Gui Xian lah yang menyelamatkan Chengmin hingga punggungnya tertimpa runtuhan kayu yang penuh dengan kobaran api. Namun yang membuatnya terasa sakit adalah ketika Chengmin berteriak kesakitan dan menyalahkan Gui Xian yang menyebabkannya seperti ini. Setelah itu Gui Xian tidak mengingat apa – apa lagi.

Lamunan Gui Xian buyar begitu saja ketika hpnya berbunyi, ia mengerutkan kening saat melihat nama Cheonsa terpampang di layar hpnya. “Yeoboseyo?” sapa Gui Xian.

“O-oppa…” suara Cheonsa terdengar panik.

“Nde??? Wae?? Kau terdengar panik. Ada apa?”

“Kyuhyun oppa belum pulang juga..bagaimana ini oppa? Ia tadi janji akan pulang sebelum jam makan malam, tapi sampai sekarang ia belum pulang.”

Gui Xian menghela nafas berat, sebegitu khawatirnyakah kau pada Kyuhyun, Cheonsa-ya? Apa sudah tidak ada lagi tempat kosong di hatimu untuk ku isi? “Kau sudah menghubunginya?” gui Xian mencoba untuk bersikap seperti biasanya meskipun batinnya sedang berperang.

“Sudah oppa, tapi hpnya tidak aktif, aku bingung oppa, ini sudah hampir larut.”

“Ahh..nde..mungkin saja ia menginap di rumah teman nya karena ada tugas lalu hpnya mati kehabisan batrai.” Jawab Gui Xian asal – asalan, sebenarnya ia curiga kalau saat ini hyungnya itu sedang berada di tempat Sungmin.

Terdengar Cheonsa menghela nafas. “Mungkin kau benar oppa, tadi ia bilang ia mau pergi ke toko buku, mungkin memang banyak tugas.”

“Sudahlah, hyung kan sudah besar, jangan terlalu kau pikirkan. Apalagi kita sudah kuliah, tentunya tugas kita tidak sesedikit waktu kita sekolah dulu.” Kata Gui Xian bijak, ia mengurut pelipisnya pelan – pelan.

“Menyebalkan sekali, lalu harus ku apakan makanan – makanan ini?” gerutu Cheonsa. “Padahal aku sudah memasak banyak makanan karena ia yang memintanya.”

Gui Xian tersenyum simpul, ia merasa bagai mendapat durian runtuh. “Bisakah kau membaginya padaku Cheonsa-ya? Kebetulan oppamu yang tampan ini belum makan.”

“Mwoya??? Kenapa kau belum makan eoh???”

“AKu tidak seberuntung Kyuhyun hyung yang mempunyai kau untuk bisa memasak makanan untuknya setiap hari.” Ucapnya miris, Gui Xian tersenyum pahit yang tentu saja hanya dirinya sendiri yang mengetahuinya.

“Aigoo, jangan menjadikan hal itu sebagai alasan oppa babo..lalu bagaimana?”

“Aku akan men gambilnya kesana.”

“Baiklah oppa, daripada makanan ini aku buang. Tapi apa kau yakin oppa? Ini sudah malam dan jarak kita cukup jauh.”

“Aku bisa meminjam motor tetanggaku. Sudah jangan banyak bertanya, masukkan saja makanan – makanan itu kedalam tempat bekal. Arraseo?”

“Arraseo oppa, hati – hati.”

“Kau terlalu manis untuk dijadikan umpan termanisku, Kyu..” bisik Sungmin lirih pada namja yang kini telah terlelap di pangkuannya, dengan perlahan Sungmin mengusap lembut rambut Kyuhyun .

“Kehidupan di Amerika membuatku seperti ini.”

Sungmin menatap tajam  pada Kyuhyun yang tampak tak terusik sedikitpun, ia menarik nafas dalam – dalam. “Apa benar kau hanya umpanku? Atau aku benar – benar jatuh hati padamu?”

Kemudian Sungmin merubah tatapan matanya, sorot mata yang sangat lembut dan hangat terpancar. “Geurom…kau…apa kau benar – benar menyukaiku? Atau karena pengaruh hipnotisku?” Tanya Sungmin yang terarah pada Kyuhyun. Tentu saja hanya kesunyian yang menjawabnya. “Aku tidak percaya kalau kau seperti itu, orang tuamu juga noonamu tidaklah pernah mengajarimu seperti ini.”

Sungmin terkekeh pelan. “Rasanya ilmu yang ku pelajari sudah sangat bagusa sampai kau terjerat olehku. Benarkah itu Cho Kyuhyun?” kembali di usapnya helaian rambut Kyuhyun. “Jadi sebenarnya aku sudah melenceng dari tujuan asliku untuk mendekatimu?”

Sungmin mendekatkan wajahnya pada wajah Kyuhyun, di kecupnya kening Kyuhyun.

“Aku..aku mencintaimu Cho Kyuhyun, dan tak akan melepaskanmu meskipun dendamku telah terbalaskan.

[TBC]

18 pemikiran pada “Twins [Chap.7 – The Clue]

  1. Ni ff dari awal bikin aku sebel ma ming…
    Kenapa coba dia mesti gtu pa lagi ngmong cinta ke kyu…
    Author aku bingung dan penasaran nih ma ming oppa sbnernya dia tuh siapa sih,trus pa Gui Xian bkal balik lgi ma saudara2nya lagi??
    Aku tunggu part 8 nya…

  2. Ternyata Sungmin oppa aka Chengmin adl org yg sama dan satu panti asuhan sama Gui Xian, knp ia tetap dendam pdhl yg menyelamatkannya dr reruntunan kayu panti asuhan yg terbakar adl gui xian.. Kasihan Gui xian benar2 tdk ingat kalau Sungmin oppa adl org yg sama dgn Chengmin, wah koc ternyata malah suka beneran sama Kyu oppa.. Andaikan Cheonsa th kalau Gui Xian lbh mencintainya duluan

DON'T BE SILENT READER! Leave your comment :)