Buble Game (Ficlet)

Buble Game

Title    :  Buble Game

Story by : Megumi (@0729yes)

Cast : Kim Taehyung, (BTS), Ryu Sujeong (Lovelyz)

Genre : Romance, School Life, fluff

Length : ficlet

Rate : PG – 16

Disclaimer : Semua cerita, karakter, setting, alur, dll adalah milik dari masing-masing author. Author sama sekali tidak terkait dengan pemilik, pencipta, atau produsen dari setiap media apapun. Tidak ada pelanggaran hak cipta dimaksudkan. Untuk tokoh utama, dan artis lainnya, bukan milik author, tapi milik orang tua, keluarga, dan agensi mereka tapi siapa tahu jadi milik author hahaa J . Author memakai mereka hanya untuk keperluan cerita. Ohh yaa maaf ya kalo misalnya ada yang kurang suka sama couple ini hehee, ini hanya sekedar ide sekelebatan author aja kok, tapi author sendiri si suka sama mereka hihii J

ohya ff ini pernah ku publish di WP lain, dengan cast yang sama, dan juga pernah ku buat cast berbeda

RCL

.

.

Summary :

“Dan bagi taehyung ini adalah games terindah dan terbaik yang pernah ia mainkan”

.

.

.

.

.

Dengan perasaan kesal serta terpaksa, kim taehyung mendatangi perpustakaan sekolahnya, tempat yang menurutnya menyeramkan. Dan itu ia lakukan juga Bukan untuk membaca seperti murid lainnya, ia mendapat tugas atau hukuman spesial dari Han Saem untuk menyusun buku-buku diperpustakaan yang sudah cukup tidak teratur. Dan ini sudah yang ke tiga kali dalam sebulan ia mendapat hukuman dari Han saem, guru sosiologi dikelasnya.

“dihukum lagi?” Tanya seorang yeoja berparas cantik dengan rambut bergelombang sebahu yang tengah membaca didalam perpustakaan.

Merasa pertanyaan itu mengarah padanya. Taehyung berhenti.

ia melirik sinis kearah yeoja ber Nametage Ryu Sujeong itu. kemudian memilih menghiraukannya dan berlalu segera menyelesaikan hukuman sebelum malam tiba.

mengingat ini sudah pukul 3 sore. Dan menyusun ratusan buku diperpustakaan itu, tidak mudah seperti menyusun strategi dalam bermain games online, yang sudah pasti sangat dihapal laki-laki itu.

Setidaknya ia butuh waktu lebih dari 3 jam dari estimasinya sendiri untuk menyusun buku-buku diperpustakaan.

Ryu Sujeong, gadis yang tengah duduk membaca sambil mengunyah permen karet itu, kini memutar kursinya mengarah pada tempat dimana taehyung mulai merapikan dan menyusun buku. Di rak khusus buku sastra romance fiksi.

Tersenyum melihat tingkah taehyung yang menggerutu sendiri, gadis itu bangkit dan menghampiri taehyung.

“kali ini apa yang kau perbuat sampai bisa dihukum lagi?” Tanya sujeong dengan nada yang tidak terlalu jelas karena mulutnya tengah mengunyah permen karet.

Taehyung mendengus “pertanyaanmu itu bentuk perhatian atau ledekan?”

Sujeong tersenyum “keduanya”

“ckk..” kim taehyung berdecak malas

“kau bermain games lagi dikelas sampai dihukum seperti itu?”

Taehyung mengangguk malas menanggapi pertanyaan sujeong. Ya dia tahu kalau gadis itu sebenarnya akan sangat tahu tentang alasan taehyung dihukum. Lalu untuk apa dia bertanya lagi?

“lalu han saem melihatmu?”

Taehyung masih mengangguk dengan setia

“dan nilaimu pasti dibawah rata-rata?”

Lagi dan lagi taehyung hanya menjawab dengan anggukan dan masih setia menyusun beberapa buku disana. merapikan setiap abjadnya dan sesuai dengan raknya masing-masing.

Sujeong mendengus “sudah berapa kali aku bilang, sebaiknya kau buang saja semua PSP dan games-games mu itu lalu focus berlajar taehyung.. kau sudah kelas tiga”

Taehyung menggeram tertahan, ia pun sedikit menggertak buku yang dipegangnya ke meja kemudian menghadap sujeong.

“duduk disitu dan temani aku tanpa berucap, bisa?” perintah taehyung.

“kenapa harus?” Tanya sujeong

“chagiaaa.. kau benar-benar ingin menguji kesabaranku ya???” taehyung menatap sujeong kesal.

Okey, hari ini ia sudah cukup kesal akibat hukuman han saem.. ditambah kekasihnya sendiri bukan membantu malah meledek serta bertanya ini itu.

pada saat itulah titik klimaks kekesalan kim taehyung

Sujeong yang masih mengunyah permen karetnya menangkap balik tatapan taehyung. Jujur ia sedikit merasa gugup dan sedikit takut, gadis itu pun mengedipkan matanya beberapa kali dan tersenyum tanpa dosa.

“baiklah, akan aku temani.. good luck taetae ku” ujarnya lalu mengambil langkah duduk dikursinya semula dan mengarah menghadap pada taehyung.

Pride and Prejudice, novel yang cukup tebal terdapat diselipan barisan buku romance, menarik perhatian sujeong. Ia pun mengambil buku itu dan membacanya selagi menunggu kim taehyung menyelesaikan hukuman.

Ini sudah menjadi kali ke tiga taehyung dihukum dan ia menunggu kekasihnya itu sampai selesai. Bukannya merasa kesal, sujeong justru merasa senang tiap kali harus menunggu taehyung.

Bagaimana tidak? Disetiap mengerjakan hukumannya, seorang kim taehyung yang terkenal dingin, tampan dan maniak game itu akan berubah seperti ibu-ibu yang tengah mendumel karena kurang diberi uang belanja oleh suaminya.

“apa yang kau baca?”

Taehyung dan sujeong yang semula terjebak dalam kebisuan karena taehyung sibuk membersihkan beberapa buku dan sujeong yang membaca buku, mendadak berubah saat taehyung mengeluarkan suaranya.. mereka kembali dalam percakapan. Setidaknya taehyung merasa lega, karena kalau hanya diam seperti tadi, itu membuatnya gugup.

“buku” jawab sujeong singkat tanpa menoleh pada taehyung.

“iya buku apa?”

“ku beritahu juga kau pasti tidak akan tahu”

“ckk.. kau meragukan pengetahuanku eoh?”

“iyaa..”

Sujeong akhirnya menoleh, ia hampir saja terpental Karena kaget akan ekspresi taehyung yang cemberut seperti sekarang.

“jadi kau meragukan pengetahuanku?? Jadi kau menganggap aku bodoh dan lebih pintar kau” ulang taehyung lagi sedikit menekan kata perkatanya.

Laki-laki yang cukup tinggi itu pun meninggalkan pekerjaannya dan menghampiri sujeong.

Sujeong tersenyum ragu, kemudian mengangguk, ia mengigit bibir bawahnya karena gugup

“setidaknya peringkatku jauh diatasmu” ungkap sujeong pelan

Taehyung menangguk-angguk “hmm begituu???????” tanyanya dengan wajah seduktif. Matanya menyipit menatap sujeong.

“iya,, kau memang sijenius yang selalu mendapat peringkat tertinggi.. tapi kau sibodoh yang menjadi pengagum rahasiaku” lanjut taehyung.

“mwoo??”

“jangan bilang kau lupa bagaimana bodohnya dulu kau menyelipkan surat cintamu dibukuku?,, astagaaa.. kenangan yang indah, bagaimana bisa ada surat cinta ditengah jaman modern seperti ini”

Pipi sujeong merona mendengar ucapan taehyung. Dalam hati sebenarnya ia mengutuk ucapan taehyung barusan. Ya, semua itu memang benar adanya. dulu sujeong pernah menyelipkan surat tentang perasaannya dibuku taehyung. Tapi setelah itu taehyung tidak merespon atau bertanya apapun, seolah taehyung tidak tahu menau tentang surat itu.

Merasa kecil hati, perlahan sujeong mulai menjauhi taehyung dan memilih melupakan taehyung. tapi justru secara tiba-tiba taehyung datang padanya dan mengatakan perasaan cintanya  serta meminta sujeong menjadi kekasihnya.

Sempat berpikir dua kali, sujeongpun akhirnya menerima taehyung. dan setelah hampir lima bulan mereka menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih, barulah taehyung bertanya soal surat itu. Dan pada saat itu juga sujeong tahu bahwa sebenarnya taehyung membaca surat itu, namun ia tidak mau menanggapinya karena yang dia inginkan dialah yang menyatakan perasaan nya lebih dulu pada sujeong.

Gadis yang merebut perhatiannya dari awal upacara penerimaan murid baru disekolah.

“yaa… bukankah kita sudah sepakat untuk tidak membahas ini lagi” seru sujeong menunduk dengan wajah yang memerah Karena malu.

Taehyung tersenyum penuh kemenangan, sedikit tertawa taehyung menyentuh dagu sujeong dan menggerakkan sujeong agar melihatnya.

“benarkan?? Aku lebih pintar darimu” serunya

Sujeong mencibir, ia menyingkirkan tangan taehyung

“kalau begitu bagaimana kalau kita melakukan permainan? Akan kutunjukkan bahwa aku memang jauh lebih pintar darimu dan kau harus mengakui itu !!!! ”

“permainan apa?? Chagiyaa.. kau tahu bahkan sangat tahu aku ini ahli dalam hal permainan apapun” ujar taehyung menyombongkan diri.

“aku tahu, tapi aku tidak yakin kau akan menang melawanku untuk permainan kali ini” timpal sujeong yakin

Taehyung melipat kedua tangannya kedepan dada dan memandang sujeong lekat,

“okee.. aku terima, permainan apa yang kau maksud”

Sujeong tersenyum pasti “bagaimana kalau kita adu membuat Bublem gum?”

Ohh sujeong.. itu permainan sangat aneh, bagaimana bisa hanya dengan itu bisa menentukan kepintaran seseorang, pikir taehyung. Laki-laki itu berdehem menimbang sebentar.

“okee…” seru taehyung akhirnya..

“asssaa… kalau begitu ini ambil satu — sujeong memberikan satu permen karet kepada taehyung, taehyung pun menerimanya dengan santai.

“siapa yang membuat buble gum paling besar dan paling lama dia pemenangnya” lanjut sujeong masih dengan senyum yang mengembang seakan ia yakin dengan pasti kalau ia akan menang.

Terang saja sujeong menganggap begitu, karena yang ia tahu, taehyung tidak pernah memakan permen karet apalagi memainkannya atau sekedar membuat buble gum. Justru laki-laki itu terkesan tidak suka karena ia sangat amat bawel karena sujeong tak bisa berhenti makan permen karet kesukaan gadis itu.

Permainan pun dimulai.

Satu menit setelah mereka sama-sama memakan permen karet itu, dengan yakin sujeong memulai ancang-ancang membuat buble gum, taehyung melirik kearah sujeong. Sampai detik ini ia belum memulai untuk membuat buble gum, ia masih berkonsentrasi mengunyah permen karetnya.

Merasa diperhatikan, sujeong pun menoleh kearah taehyung dan mulai menggelembungkan buble gum nya.. matanya menyipit seolah berbicara “lihatt aku lebih hebat darimu”

Taehyung masih tetap asik mengunyah, namun perhatiannya tetap tertuju pada sujeong. Dilihatnya semakin lama gelembung sujeong semakin besar. Taehyung mendekatkan kepalanya pada sujeong.

Semakin gelembung membesar sujeong semakin menahan napas agar gelembungnya tidak pecah,, gadis itu pun memejamkan matanya.

.

.

.

.

.

.

CUPPPP

.

.

.

.

Satu detik

.

.

.

.

Dua detik

.

.

.

.

.

Tiga detik

.

.

.

.

Taehyung baru saja menempelkan bibirnya pada gelembung buatan sujeong.

Merasa ada tekanan, sujeong membuka matanya.. ia tercekat dalam diam melihat taehyung yang berjarak sangat dekat dengannya. Ditambah gelembung bublenya yang disentuh oleh bibir taehyung.

Taehyung tersenyum,

Kemudian taehyung memejamkan matanya dan semakin menekan gelembung buble sujeong hingga gelembung itu meletup dan otomatis membuat bibir taehyung benar-benar menempel sempurna pada bibir peach milik sujeong.

Sujeong makin membolakan matanya, tubuhnya berdesir, darahnya mengalir deras dan tak terkontrol, jantungnya pun berdetak begitu cepat.. ohh taehyung, apa kau ingin membunuhku? Pikir sujeong.

GREBBB

Taehyung menarik sujeong lebih mendekat padanya, ia makin memperdalam ciumannya. Sujeong pun lambat laun memejamkan matanya terhanyut pada apa yang dibuat taehyung.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Dan pada akhirnya pun tidak ada pemenang diantara mereka, sujeong sudah tak memperdulikan lagi tentang siapa yang lebih pintar dari siapa. Begitu juga taehyung, ia juga sudah melupakan hukumannya. Dan bagi taehyung ini adalah games terindah dan terbaik yang pernah ia mainkan.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Dan satu lagi, tidak akan terlupakan.

.

.

.

.

.

.

FIN

A/N : halohaaa readers FKI .. aku author baru disini, ini ff pertama yang aku publish disini, namun sebelumnya FF ini pernah ku publish di Lovelyz fanfict dan pernah bermaincast lain. terimakasih sudah membaca, jangan lupa tinggalkan jejak yaaa.. terimakasih :)

11 pemikiran pada “Buble Game (Ficlet)

Tinggalkan Balasan ke wwwarlinabeliawati Batalkan balasan